Jakarta, IDN Times – Kedua calon wakil gubernur DKI Jakarta berpotensi tak dikenali oleh warga DKI karena dipilih tanpa melalui proses pemilu dan kampanye di hadapan rakyat Jakarta. Ahmad Syaikhu sebagai salah satu calon wakil gubernur DKI Jakarta, menanggapinya dengan santai. Menurut Syaikhu, seandainya dia terpilih sebagai wakil gubernur ada hal yang lebih penting ketimbang menonjolkan diri di hadapan masyarakat Jakarta.
Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto merupakan cawagub DKI
Syaikhu mengatakan bahwa ia lebih mementingkan bekerja ketimbang menampilkan dan memperkenalkan diri. Pasalnya, ia menilai, dukungan warga Jakarta akan tumbuh dengan sendirinya ketika pasangan gubernur dan wakilnya melaksanakan tugas dengan baik.
“Saya kira proses ini (mengenalkan diri) gak penting, yang penting bagaimana kerja untuk masyarakat DKI sehingga mereka merasakan pekerjaan gubernur dan saya yang bermanfaat bagi seluruh warga,” ujarnya kepada IDN Times ketika ditemui di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (26/2).
Karena tidak ikut proses pemilu bersama dengan Anies, tentu Syaikhu tak bisa membuat program kerja sesuai keinginannya. Bahkan beberapa waktu lalu, Anies menyampaikan wakil gubernur yang terpilih nanti harus mengikuti gubernur serta tak membawa agenda pribadi maupun partai.
Kepada IDN Times, Syaikhu mengaku telah mempelajari 23 janji kampanye milik Anies-Sandiaga uno, bahkan semenjak uji kepatutan dan kelayakan berlangsung. Ia pun yakin janji-janji tersebut berdampak baik bagi warga Jakarta andai direalisasikan.
“Saya rasa kalau ini direalisasikan akan membuat keinginan gubernur untuk membuat maju dan sejahtera warganya akan tercapai,” ujar mantan calon Wakil Gubernur Jawa Barat 2018-2023 itu.
Ketika masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Sandiaga kerap kali mengunjungi Kepulauan Seribu selama seharian penuh. Saat ditanya apakah dirinya akan melakukan hal yang sama seperti Sandiaga, Syaikhu tak menjawab. Namun, ia menawarkan sejumlah rancangan bagi masyarakat di Kepulauan seribu.
Untuk masyarakat yang meninggal atau sakit, pria yang kini merupakan warga Bekasi ini menawarkan penyediaan kapal ambulans yang terpisah dari barang dan penumpang. Untuk pendidikan masyarakat Kepulauan Seribu, ia menawarkan perpustakaan terapung yang modern.
“Kita perlu memiliki perpustakaan terapung sehingga bisa dinikmati warga kepulauan seribu, siswa di sana juga merasa gak tertinggal, apalagi ketika dilengkapi jaringan wifi tentu akan membuat perkembangan di Pulau Seribu tak tertinggal dari daerah lainnya,” ujarnya.
Dalam pertemuan kami, Syaikhu sempat memuji sosok Anies. Baginya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI 2014-2016 itu adalah seorang intelektual. Alasannya, Anies pernah menjadi rektor salah satu kampus di Jakarta dan menginisiasi pemberdayaan masyarakat karena merupakan inisiator gerakan Indonesia Mengajar. Itu dinilainya merupakan hal positif karena dapat menjadi modal utama dalam pembangunan.
“Saya kira kalau ini bisa terimplementasi dalam program yang sudah dirancang dengan baik, dan kita kawal terus sehingga ini bisa jadi jakarta yang dicita-citakan oleh semua,” tutur Wakil Wali Kota Bekasi 2013-2018 itu.
Kabar terakhir menyebutkan bahwa Anies telah menyiapkan surat untuk DPRD DKI Jakarta. Namun, ia masih belum menerima secara resmi dua nama cawagub DKI Jakarta hasil uji kepatutan dan kelayakan secara resmi sebab PKS dan Gerindra sama-sama masih mengejar tanda tangan sejumlah pimpinan DPP masing-masing partai.
“Surat itu harus ada delapan tanda tangan. Dua DPD Gerindra Jakarta, dua DPD PKS Jakarta, dua DPP Gerindra, dan dua DPP PKS,” jelasnya, Senin (25/2).