Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melawan peninjauan kembali (PK) atas putusan Nomor Perkara No.487 K/TUN/2022, yang telah diputus pada 29 September 2022 di PTUN.
PK tersebut diajukan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko. Saat dimintai tanggapan terhadap perlawanan AHY, mantan Panglima TNI itu enggan berkomentar banyak.
"Terserah saja," ujar Moeldoko di Gedung Krida Bakti, Jakarta, Senin (3/4/2023).
Dalam kesempatan itu, Moeldoko mengaku tak paham dengan apa yang ditanyakan jurnalis mengenai perlawanan AHY soal PK yang diajukannya.
"Ora ngerti (tidak tahu) aku urusannya," kata dia.
Sebelumnya, AHY melakukkan perlawanan dengan mengajukan kontra memori atas PK yang diajukan Moeldoko. AHY menegaskan, dirinya lah yang sah sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
“Secara resmi, hari ini, tim hukum kami akan mengajukan kontra memori atau jawaban atas pengajuan PK tersebut. Kita yakin, Demokrat berada pada posisi yang benar,” kata AHY di Kantor DPP Demokrat, Senin (3/4/2023).
Di hadapan ratusan kadernya di kantor DPP Partai Demokrat itu, AHY meminta agar kadernya tak gentar melawan Moeldoko di PTUN. Dia meminta kadernya untuk menghadapi tantangan yang menghadang Demokrat ke depan.
“Tidak gentar sedikit pun kita akan hadapi segala tantangan dan risiko yang ada di depan mata. Siap semuanya?” tanya AHY.
“Siap,” teriak kader Demokrat yang hadir.
“Jika di tengah fokus kerja kami itu, ada oknum penguasa yaitu Kepala Staf Presiden Moeldoko yang berupaya mengambil alih partai kami, maka dengan terpaksa kami lawan,” kata AHY.
“Lawan,” serunya.
AHY juga mengingatkan Moeldoko sudah kalah dalam KLB Partai Demokrat 16 kali. Gugatan KLB Partai Demokrat oleh Moeldoko sejak 2001 belum pernah dikabulkan oleh PTUN.
“Saya ulangi sudah 16 kali Partai Demokrat menang atas gugatan hukum KSP Moeldoko dan kawan-kawan artinya skornya 16-0,” kata AHY.
Penasaran dengan isu-isu pemilu dan gonjang ganjing capres cawapres, baca selengkapnya di sini