Setelah dihebohkan dengan "Polisi Pemulung", Bripka Seladi (58), sekarang kita dikejutkan oleh kehadiran Ajun Inspektur Satu (Aiptu) Mustamin (57) asal Ujungpandang. Dirinya adalah anggota Polsekta Ujungpandang yang menjadi tukang tambal ban di belakang gedung Pengadilan Negeri Makassar.
Seperti dilansir Kompas.com, Mustamin telah membuat usaha tersebut lebih dari 20 tahun. Nah, berikut IDNtimes jabarkan 11 fakta tentang Aiptu Mustamin, sang "Polisi Tambal Ban".
Mustamin telah menjadi polisi sejak 1979.
Kesamaptaan adalah petugas kepolisian yang berkewajiban untuk melakukan penilaian dan tes fisik kepada anggota baru.
Pada 1991, Mustamin membuka usaha tambal ban karena ingin mencari pekerjaan tambahan. Awalnya dirinya membuka usaha tersebut di Jalan Alimalaka. Tapi akibat penggusuran, dirinya pun pindah ke Pengadilan Jalan Ammanagappa saat 2012.
Pekerjaan sampingan sebagai tukang tambal ini tidak menganggu tugas Mustamin. Tugas utamanya terus dijalani, karena selama jadi polisi, tempat tambal bannya akan dijaga oleh tukang becak yang mangkal dekat gedung pengadilan.
Apabila tidak ada tukang becak yang menjaga, maka ada anak perempuannya yang buka warung di depan usahanya tambal bannya.
Tepatnya 25 tahun Mustamin telah menjalani pekerjaan sebagai tukang tambal ban.
Mustamin pun mengakui bahwa kebutuhan hidup di Makassar sangat besar. Pekerjaan tambal ban ini juga tidak jauh dari Polsekta Ujungpandang.
Kritik dari banyak orang tidak menjadi masalah baginya. Dirinya sendiri mengaku bahwa tidak punya penghasilan tetap di pekerjaan tambahan ini. Satu hari, dia bisa hanya dapat 50.000 rupiah saja.
2017 mendatang, Mustami akan pensiun dari kepolisian. Maka, pekerjaan ini akan lebih sering dijalani setelah keluar dari kepolisian.
Kepada keluarganya Mustamin mengaku bosan tidak berbuat apa-apa di rumah. Saat ini dirinya hanya tinggal dengan istri dan anak perempuannya. Maka, pekerjaan ini nantinya akan mengisi hari-harinya.
Ya, anak-anaknya kerap meminta untuk menutup usaha tambal bannya. Namun, Mustamin sendiri menolak karena sudah menjadi bagian dari dirinya dan hobi baru. Tiga putranya pun telah memiliki pekerjaan yang baik.
Saat ini, dua putranya bekerja sebagai polisi di Mamasa, Sulawesi Barat. Putra sulungnya di Polsek Aralle dan yang kedua menjadi tim penyidik di Satuan Reskrim Polres Mamasa. Anak ketiganya bekerja di Jepang. Mustamin merasa pekerjaan ini yang akan menemani masa tuanya, karena juga bisa dekat dengan istri dan putri bungsunya.