Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polisi Ini Menyamar Jadi Nenek Tua Demi Bongkar Penyelundupan Gula

Sumber Gambar: youtube.com

Akhir-akhir ini, masyarakat dihebohkan dengan video heroik seorang polisi wanita yang berhasil menumpas praktik penyelundupan gula. Kepala Kepolisian Resor Sabang Ajun Komisaris Besar Nurmeiningsih rela menyamar menjadi nenek tua yang berprofesi sebagai kurir gula. Hal ini dilakukan untuk menyelidiki pola penyelundupan gula dari Sabang ke Banda Aceh yang sedang marak. 

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160120/kapolres-sabang-akbp-nurmeiningsih-sh-6c94f0d92d45b2e576c171db25bf623d.jpg

Nurmeiningsih telah lama mengendus adanya permainan kotor penyelundupan gula di wilayah tersebut. Parahnya lagi, para penyelundup ternyata justru berasal dari warga biasa. Sejumlah juragan gula ternyata memanfaatkan para kuli wanita untuk membawa satu bahkan beberapa karung gula ilegal.

Bagaimana cara Nurmeiningsih melakukan aksinya?

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160120/1-7ae6f9a2e015d58b4baaa5110e9f2253.jpg

Nurmeiningsih menyamar menjadi nenek kumal pembawa gula dan melihat langsung proses penyelundupan. Dia berdandan ala wanita tua, miskin, dan tampil apa adanya. Dia juga makan nasi bungkus sambil menunggu para penyelundup gula beraksi. Bayaran yang tak seberapa dari juragan gula juga dia terima.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160120/2-e85c49f726a78ac103b1d71953e75a86.jpg

Aksinya sebagai penyamar juga tidaklah mudah. Dia sempat ditanya oleh sesama kurir dari Pelabuhan Sabang. Kurir tersebut menanyakan asal Nurmeiningsih dan apakah dia adalah pemain baru atau bukan. Dalam penyamaran tersebut, dia menemukan banyak fakta-fakta lapangan yang baru. 

Nurmeiningsih menemukan banyak gula ilegal yang akan diseberangkan ke Banda Aceh dengan kapal. Para juragan memberikan upah 20.000 rupiah per satu sak gula yang dibawa oleh kurir. Para juragan memang kerap menggunakan jasa perempuan setengah baya sebagai perantaranya.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160120/3-b612fe4081651b4b9fd9099daed0b53d.jpg

Gula di Sabang diberi harga yang murah karena status di wilayah tersebut adalah pelabuhan bebas. Selain itu, gula dan bahan lainnya bisa masuk ke Sabang dengan mudah. Namun, jika dibawa ke luar wilayah maka itu adalah tindakan yang ilegal.

Kepolisian akan terus berupaya mengungkap penyelundupan ini. Oknum yang melakukan penyelundupan juga sedang ditelusuri. Menurut pengakuan salah seorang pedagang, harga satu sak gula 50 kilogram di Sabang dengan Banda Aceh sangat beda jauh. Di Sabang harga gula hanya sekitar 350.000 – 450.000 rupiah, namun di Banda Aceh atau wilayah Aceh lainnya bisa mencapai 600.000 rupiah.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160120/4-8f3203da74faee16e9c7febeb16f1270.jpg

Dia juga mengunggah penyamaran yang dilakukannya ke YouTube. Dia mendapatkan ide menyamar jadi nenek-nenek ini secara spontanitas. Yang jelas, dia ingin menelusuri bagaimana pola penyelundupan gula yang dilakukan oleh para pelaku.

Untuk selengkapnya, berikut adalah video bagaimana cara Nurmeiningsih mengungkap aksi penyelundupan gula ini:

 

Share
Topics
Editorial Team
Rizal
EditorRizal
Follow Us