Pentingnya Berbuka Puasa dengan Makanan yang Manis

Berbuka puasa dengan kurma adalah sunah

Jakarta, IDN Times - Momen buka puasa di bulan Ramadan adalah momen yang menggembirakan dan ditunggu-tunggu umat muslimin. Sebab pada waktu tersebutlah umat muslim membatalkan puasanya, setelah seharian menahan lapar dan dahaga. 

Menjelang berbuka, umat muslim biasanya berbondong-bondong menuju bazar Ramadan, dan memilih takjil kesukaannya untuk disantap saat azan magrib berkumandang.

Sering kita dengar pernyataan "berbukalah dengan yang manis" saat membahas menu berbuka. Lantas apakah maksud dari 'yang manis' itu adalah takjil yang ada di bazar makanan? Ataukah ada makna lain?

Baca Juga: Bakal Temani Buka Puasa Kamu, Trans 7 Hadirkan Sketsa Komedi Pas Buka

1. Berbuka dengan kurma

Pentingnya Berbuka Puasa dengan Makanan yang Manisilustrasi kurma (Unsplash.com/VD Photography)

Membatalkan puasa dengan mengonsumsi kurma adalah sunah yang dianjurkan Rasulullah SAW. Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata, “Nabi SAW biasa berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum salat, jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan kurma, jika tidak ada kurma, beliau minum dengan satu tegukan air.” (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah)

Berkaitan dengan hadis tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren Annur 1 Bululawang Malang, Jawa Timur, KH Ahmad Fahrur Rozi, menyebutkan "Secara medis memang (kurma) terbukti lebih cepat memulihkan stamina tubuh, menurut ulama masa lalu makanan manis mengembalikan kekuatan pandangan mata yang menurun atau lemas ketika berpuasa."

Setelah perut kosong seharian, organ liver (hati) tidak mendapatkan persediaan makanan untuk diolah dan disebarkan nutrisinya ke seluruh sel tubuh. Dengan mengonsumsi kurma yang manis dapat membantu kerja liver. Rasa manis dari kurma tersebut, terutama yang basah (ruthab), dapat membantu liver mempercepat proses meresapnya nutrisi dan penyebarannya ke seluruh sel tubuh termasuk otak.

2. Bila tak ada kurma dapat diganti dengan makanan manis lainnya

Pentingnya Berbuka Puasa dengan Makanan yang ManisIlustrasi takjil berbuka puasa. ANTARA FOTO/Fauzan

Asal dalil anjuran Nabi agar berbuka dengan kurma segar atau kering, kemudian ada ulama yang menafsirkan jika tidak ada kurma, maka berbukalah puasa dengan makanan yang manis.

Meskipun tidak dapat membantu kerja organ liver secepat buah kurma, namun mengonsumsi makanan manis tetap dapat membantu mengembalikan stamina.

Meski tak dijelaskan secara jelas pada dalil shahih, menurut kiai yang akrab disapa Gus Fahrur itu, makanan yang manis juga dapat menjadi alternatif.

"Secara kiasan menurut sebagian ulama demikian" ujar dia kepada IDN Times.

Baca Juga: 3 Doa Terbaik Usai Salat Sunah

3. Tips menyantap hidangan buka puasa

Pentingnya Berbuka Puasa dengan Makanan yang Manisilustrasi kurma (Unsplash.com/Mona Mok)

Sebagaimana dalil yang disebutkan di atas, Gus Fahrur menyampaikan kiat agar buka puasa tetap berkualitas namun tidak berlebihan.

"Sebaiknya memang ada upaya mengurangi makan agar tercapai tujuan puasa, bukan sekadar memindahkan jam makan siang. Dengan mengurangi makanan tubuh menjadi lebih ringan untuk ibadah" kata dia. 

Seringkali, kata dia, ibadah terhambat karena perut yang terlalu penuh karena berlebihan menyantap hidangan berbuka.

"Berbukalah dengan takjil lalu laksanakan salat, agar tidak terlalu bernafsu berlebihan untuk menyantap hidangan berbuka" lanjut Gus Fahrur.

Baca Juga: Jangan Sampai Keliru, Inilah 6 Adab Berbuka Puasa Sesuai Sunah Rasul

Topik:

  • Anata Siregar
  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya