AKBP Rita Wulandari, Satu-satunya Polwan Penerima Penghargaan IAWP

Jakarta, IDN Times - Polisi wanita (Polwan) dari Bareskrim Polri, AKBP Rita Wulandari Wibowo, menjadi polwan satu-satunya penerima International Association of Women Police (IAWP) Award.
Rita bersama sembilan polisi dari negara lainnya dinilai terbaik dalam bidang penanganan kejahatan terhadap perempuan dalam kategori Prevention and Detection of Violence Against Women Award 2020 (Penghargaan Pencegahan dan Deteksi Kekerasan Terhadap Perempuan 2020).
“Rita mendapatkan award ini karena dinilai dari konsistensi dan kecintaannya selama 17 tahun menangani kasus perempuan dan anak yang berhadapan dengan hukum, baik melalui siber maupun kejahatan konvensional,” kata Presiden IAWP, Deborah Friedl lewat keterangan tertulis Mabes Polri, Selasa (9/11/2021).
1. Rita telah mengungkap banyak kasus terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak

Rita telah mengungkap kasus seperti kekerasan fisik, psikis atau seksual pada tindak pidana perdagangan orang, perdagangan organ tubuh, pelacuran atau pornografi anak, penyelundupan manusia dan pengiriman pekerja ilegal ke luar negeri untuk dieksploitasi secara fisik atau seksual, serta terlibat dalam operasi pemulangan 2.500 TKI dan WNI dari Timur Tengah ke Indonesia.
Semuanya dilakukan pada saat Rita sebelum menjadi Kapolres di Tegal Kota, bertugas menjadi penyidik di Subdit Renakta Polda Metro Jaya, Kanit PPA di Direktorat Tindak Pidana Umum dan Kanit di Direktorat Tindak Pidana Siber di Bareskrim Polri.
“Sebagai perempuan saya ingin menguatkan dan berharap untuk bisa bergandengan tangan, dan bahu-membahu memerangi masalah kejahatan serta kekerasan terhadap perempuan dan anak di mana pun kita berada melalui konsep 3 E: to Embrace, to Encourage, and to Empower,” ucap Rita.
2. Mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak lewat berbagai kegiatan

Rita yang pernah mendapat Pin Emas Kapolri, banyak melibatkan dirinya dalam berbagai program dan kegiatan, untuk membagikan pengalamannya kepada kementerian dan lembaga.
Ia juga membagikan pengalamannya kepada para praktisi maupun akademisi dan masyarakat, guna dimanfaatkan untuk menciptakan program dan strategi pencegahan dan penanganan, melindungi perempuan dan anak Indonesia, serta kelompok rentan lainnya seperti disabilitas, lansia dan kaum terdiskriminasi lainnya agar tidak menjadi korban atau pelaku kekerasan dan eksploitasi kejahatan berbasis gender.
Selain pro-aktif dalam upaya represif melalui menegakkan hukum, Rita juga intens melakukan berbagai strategi pencegahan melalui kampanye di media online dan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya orang tua, anak, dan tenaga pendidik di sekolah serta pihak aparat penegak hukum.
Memberikan konsultasi, berkoordinasi dan memberikan asistensi kepada penyidik Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) di jajaran seluruh Indonesia.
Rita telah memberikan perlindungan bekerja sama dan mengintegrasikan mitra-mitra Polri, dengan menempatkan korban di dalam lembaga penyedia layanan lain, perlindungan sosial dan rehabilitasi lainnya bersama kementerian lembaga penyedia layanan dan perlindungan kepada perempuan dan anak.
3. Rita mengajak berbagai pihak agar sensitif dan responsif dalam penanganan kasus perempuan dan anak

Rita juga aktif terlibat dalam pembuatan peraturan dan kebijakan, serta implementasi penanganan anak yang berhadapan dengan hukum melalui Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA).
Kasus yang berkaitan dengan perempuan dan anak sangat sensitif, sehingga dalam penanganannya harus dilakukan secara khusus, petugasnya khusus, sarananya khusus dan cara yang digunakan juga khusus yaitu pendekatan humanis, peka dan responsif gender yang dimiliki oleh polisi wanita.
“Tidak hanya perempuan yang saya advokasi, polisi laki-laki (Polki) juga saya libatkan dan berikan motivasi dalam penanganan kasus perempuan anak untuk ikut sensitif dan responsif gender, karena kita yakin mereka pasti memiliki seorang ibu, istri, anak, saudara yang perempuan sehingga memungkinkan mereka untuk menanganinya dengan profesional dan sensitif gender. Dengan demikian misi perlindungan ini akan menjadi lebih kuat dengan saling melengkapi,” ujar Rita.