Makassar, IDN Times - Hari ini, 17 April 2019 merupakan monentum demokarasi yang sangat penting bagi Indonesia. Rakyat yang sudah memenuhi syarat memilih, akan menentukan siapa presiden dan wakilnya di parlemen untuk jangka waktu 5 tahun kedepan.
Tak terkecuali masyarakat yang namanya terdaftar di TPS 16 Tamalanrea Indah Makassar, ikut meramaikan momen politik ini dengan ikut berpartisipasi dalam menyukseskannya. Anak-anak yang belum cukup usia terlihat beberapa kali melintas di lokasi TPS.
Panitia pemungutan Suara TPS 16 Tamalanrea Indah Makassar, menggunakan kedai milik warga yang berlokasi di Jl. Perintis Kemerdekaan 7 Asal Mula untuk melakukan proses pemungutan suara. Tempatnya terbilang luas lengkap dengan beberapa kursi, tumbuhan, kolam ikan yang membuat suasana agak sejuk mengingat cuaca yang sedang panas.
Lokasi TPS ini terbilang mudah diakses berkat jalanan yang bagus serta adanya penunjuk arah sehingga pemilih tidak kesulitan ketika mencari tempat pemungutan suara dengan nomor 16 ini.
Di tempat pemungutan suara ini, terdapat 3 bilik untuk pemilih yang akan melakukan pencoblosan. Tempatnya juga sedikit jauh dari jangkauan pandangan orang lain sehingga rahasia pemilih dapat terjaga dengan baik.
Panitia, Panwaslu dan Bawaslu terlihat terkadang saling berkomunikasi untuk memastikan agar apa yang mereka lakukan sudah sesuai dengan aturan. Beberapa kali juga mereka harus memberikan penjelasan kepada pemilih tentang tata cara pencoblosan serta menegasi mereka yang ingion mencoblos tetapi tidak membawa dokumen yang menjadi syarat seperti KTP Elektronik dan surat panggilan atau surat keterangan.
Karena matahari sedang terik, sebagian besar pemilih pulang ke rumahnya masing-masing setelah mencoblos. Suasana hanya sedikit ramai ketika mengantri untuk dipanggil namanya untuk mencoblos.
Beberapa kali terdengar candaan politik uang, saling klaim pasangan calon yang akan menang, permintaan nyeleneh pemilih agar KPPS menyediakan AC dan kipas angin, ungkapan kebingungan memilih calon legislatif.
Proses pemungutan suara berlangsung aman dan lancar meskipun tidak ada aparat keamanan yang berjaga di lokasi, hanya petugas keamanan setempat dan panitia. Terlihat seseorang polisi baru datang ketika proses penghitungan suara dimulai.
Seorang pemilih yang IDN Times wawancarai mengaku tahu semua calon yang ia pilih, mulai dari latar belakang hingga visi-misinya, sehingga tidak kebingungan saat membuka kertas suara dan tidak asal coblos.
"Kita harus tahu betul siapa yang kita pilih, karena suara kita menentukan bagaimana nasib Indonesia 5 tahun ke depan. Terlepas dari itu, mari tetap menjaga persatuan dan menagih janji mereka ketika terpilih nantinya" ucap Syasya.
"Semoga mereka yang mendapatkan amanah rakyat, bisa membuat negara ini makin maju. Pokoknya yang lebih baik daripada sebelumnya," tutupnya.
Menurut Ketua KPPS, Harman Hafid, terdapat 160 orang yang tercantum namanya di dalam DPT dan sebanyak 55 orang pemilih tambahan yang mencoblos di TPS 16 Tamalarea Indah Makassar ini.
Baginya, profesionalitas dalam penyelenggaraan kegiatan ini adalah kunci utama agar segala tindak kecurangan tidak terjadi. Senantiasa saling berkoordinasi dan berkomunikasi yang baik selalu dilakukan agar segalanya berjalan dengan yang diharapkan.
Jauh dari kesan ribut menyuarakan ketika calon presiden dukungannya disebutkan dengan suara sah, suasana TPS 16 Tamalanrea Indah Makassar terbilang sepi dan hanya beberapa orang saja yang tinggal menyaksikannya.
Setelah kotak suara dibuka dan dibacakan serta ditandatangani oleh KPPS dan saksi, hasil suara menyatakan pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 memperoleh 58 suara sah dan pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 sebanyak 157 suara sah dari total keseluruhan 215 suara, tanpa ada surat suara yang batal.
Sementara itu, saat artikel ini ditulis, proses penghitungan suara pileg masih berlangsung. Dari pantauan IDN Times, terdapat beberapa suara yang dinyatakan batal dan beberapa caleg dari partai besar seperti Gerindra, PDIP dan Nasdem sering terdengar dinyatakan sah oleh petugas.
Nah, proses pemungutan suara di daerahmu sendiri bagaimana ?