Jakarta, IDN Times - Aktivis lingkungan Rafaela Xaviera mendorong aparat untuk menghukum setiap pelaku pencemaran lingkungan. Hal itu disampaikan Rafael dalam diskusi #SaatnyaBeraksi di kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Sebagai contoh, melakukan penegakkan hukum terhadap perampasan lahan, pencemaran, maupun kegiatan/usaha lainnya yang memperburuk krisis iklim dan membuat masyarakat menderita," ujar Rafa, Senin (13/2/2023).
Dalam kesempatan itu, Rafa mengapresiasi PKB menggelar diskusi mengenai pencemaran lingungan. Dia juga mendorong agar para politikus dari PKB di DPR RI membuat aturan yang lebih tegas.
“Meski hal sederhana memfasilitasi isu lingkungan di kalangan anak muda, langkah PKB dan Cak Imin sangat baik dan saya kira belum banyak partai politik yang melakukan. Ini bisa jadi inisiatif baik untuk politik lingkungan di Indonesia,” ucap dia.
Lebih lanjut, Rafa menegaskan, generasi muda harus lebih perhatian terhadap krisis iklim. Hal itu dilakukan agar ada aksi nyata untuk masa depan lingkungan.
“Kita perlu sadar akan berbagai isu yang dihadapi Indonesia, terlibat dalam solusi, dan jelang pemilu kita perlu bijak memilih pemimpin yang benar-benar berkomitmen untuk mengatasi krisis iklim,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Jubir PKB Nada Fuady menerangkan, PKB ingin jadi partai pertama yang fokus peduli lingkungan.
“Jadi, kami di PKB berusaha melangkah lebih awal dan berharap menginspirasi pihak lain untuk bekerja demi mengatasi masalah krisis iklim,” kata Nada.
“Tentu karena kami menyadari partai politik memiliki tugas sosial besar selain kerja politik praktis. Bagi saya dan PKB masalah krisis iklim harus jadi prioritas lebih sehingga partai-partai politik bisa bekerja sama menghasilkan kebijakan iklim yang progresif,” imbuhnya.