Dalam 24 Jam, 1.462 Orang di Indonesia Terkonfirmasi Positif COVID-19 

Total kasus COVID-19 sudah mencapai 83.130

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto melaporkan terjadi penambahan sebanyak 1.462 kasus baru per Jumat (17/7/2020). Dengan demikian total kasus COVID-19 menjadi 83.130.

"Konfirmasi positif ini ada dua, yang simptomatis bergejala dan membutuhkan perawatan rumah sakit atau pun yang asimpomatis atau tidak bergejala, namun mutlak harus isolasi mandiri," katanya melalui streaming YouTube BNPB Indonesia.

1. Sebaran kasus COVID-19 di 34 provinsi Indonesia

Dalam 24 Jam, 1.462 Orang di Indonesia Terkonfirmasi Positif COVID-19 Ilustrasi tes swab (Dok. IDN Times/Humas KPK)

Virus corona telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. Jawa Timur menjadi provinsi dengan kasus positif baru terbanyak dengan 255 kasus. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus terbanyak kedua hari ini dengan 253 kasus positif COVID-19 baru.

Berikut ini data rincian penyebaran virus corona di 464 kabupaten kota di 34 provinsi di Indonesia :

1. Aceh 145 kasus
2. Bali 2.619 kasus
3. Banten 1.638 kasus
4. Bangka Belitung 175 kasus
5. Bengkulu 173 kasus
6. Yogyakarta 408 kasus
7. DKI Jakarta 15.889 kasus
8. Jambi 126 kasus
9. Jawa Barat 5.402 kasus
10. Jawa Tengah 6.366 kasus
11. Jawa Timur 17.829 kasus
12. Kalimantan Barat 359 kasus
13. Kalimantan Timur 823 kasus
14. Kalimantan Tengah 1.324 kasus
15. Kalimantan Selatan 4.722 kasus
16. Kalimantan Utara 216 kasus
17. Kepulauan Riau 341 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 1.671 kasus
19. Sumatera Selatan 2.899 kasus
20. Sumatera Barat 813 kasus
21. Sulawesi Utara 1.791 kasus
22. Sumatera Utara 2.776 kasus
23. Sulawesi Tenggara 554 kasus
24. Sulawesi Selatan 7.713 kasus
25. Sulawesi Tengah 195 kasus
26. Lampung 220 kasus
27. Riau 256 kasus
28. Maluku Utara 1.232 kasus
29. Maluku 928 kasus
30. Papua Barat 301 kasus
31. Papua 2.496 kasus
32. Sulawesi Barat 154 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 121 kasus
34. Gorontalo 425 kasus

Dalam proses verifikasi lapangan 24 kasus.

Baca Juga: Virus Corona Mengganas di Jatim, Renggut Nyawa Kepala Bappeda 

2. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne

Dalam 24 Jam, 1.462 Orang di Indonesia Terkonfirmasi Positif COVID-19 Ilustrasi Bekerja Redaksi (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan penyebaran virus COVID-19 dapat melalui udara dan hal itu melalui bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19) bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airborne. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruanhan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 13,9 juta orang

Dalam 24 Jam, 1.462 Orang di Indonesia Terkonfirmasi Positif COVID-19 Ilustrasi Penggunaan Face Shield dan Masker sebagai Alat Pelindung Diri (ANTARA FOTO/REUTERS/Andrew Kelly)

Mengutip situs worldometers.info, hingga 17 Juli 2020 pukul 15.38 WIB, secara global terdapat 13.964.632 orang terpapar virus corona. Kasus terbanyak masih berada di Amerika Serikat dengan 3.695.302 kasus.

Dari 13,9 juta kasus itu, 593.043 di antaranya meninggal dunia. Sementara pasien yang sembuh mencapai 8.295.222 orang.

4. Pengertian dan gejala-gejala COVID-19

Dalam 24 Jam, 1.462 Orang di Indonesia Terkonfirmasi Positif COVID-19 Pegawai KPK Jalani Test Swab (Dok. IDN Times/Humas KPK)

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa 17 Maret 2020, sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis 19 Maret 2020 mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: [LINIMASA-3] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya