Gemas! Lahir di Tengah Pandemik, Anak Gajah Ini Diberi Nama Covid

Covid lahir dari pasangan gajah bernama Nina dan Kodir

Jakarta, IDN Times - Di tengah situasi pandemik virus corona atau COVID-19, kabar gembira datang dari Taman Safari Indonesia (TSI), Kawasan Puncak Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kabar bahagia itu adalah lahirnya seekor bayi gajah berjenis kelamin laki-laki yang diberi nama Covid.

"Gajah yang diberi nama Covid ini lahir dari induk betina bernama Nina berusia 46 tahun, sedangkan gajah pejantannya bernama Kodir diperkirakan usianya 44 tahun. Keduanya berasal dari Riau," ujar salah seorang keeper di TSI Bogor, Sodik, di Bogor seperti dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (17/5).

1. Covid lahir pada 28 April 2020

Gemas! Lahir di Tengah Pandemik, Anak Gajah Ini Diberi Nama CovidIlustrasi Kebun Binatang (Dok.KLHK)

Ia mengatakan, Covid lahir tepatnya pada Selasa (28/4), pukul 02.25 WIB. Sedangkan, ari-arinya sudah terpantau keluar dari induknya sekitar pukul 04.13 WIB.

"Covid dalam keadaan kondisi sehat dan lincah, tingkahnya sangat menggemaskan. Sesekali nampak Covid mendekati mendekati induknya," kata dia.

Baca Juga: Akibat Virus Corona, Nasib Satwa Kebun Binatang di Ujung Tanduk

2. Dengan adanya Covid, jumlah gajah di TSI Bogor menjadi 51 ekor

Gemas! Lahir di Tengah Pandemik, Anak Gajah Ini Diberi Nama CovidIlustrasi Kebun Binatang (Dok.KLHK)

Direktur Taman Safari Indonesia Jansen Manansang menyebutkan, dengan lahirnya Covid menambah populasi gajah di TSI Bogor yaitu menjadi 51 ekor. Hal ini merupakan salah satu bentuk keberhasilan dalam pengembangbiakan satwa melalui program konservasi.

"Bukan hanya kelahiran mamalia besar saja, tetapi ada beberapa satwa yang berhasil berkembang biak, di antaranya burung kasturi raja yang tergolong langka," ujarnya.

3. TSI Bogor tidak ada pemasukan dari pengunjung karena ditutup selama pandemik

Gemas! Lahir di Tengah Pandemik, Anak Gajah Ini Diberi Nama Covidinstagram.com/taman_safari

Walaupun kelahiran Covid menjadi sebuah berita bahagia, tetapi Jansen tidak dapat memungkiri imbas negatif dari pandemik virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok itu terhadap TSI Bogor. Alhasil, wilayah konservasi satwa itu pun tidak memiliki pemasukan dari pengunjung karena harus tutup.

"Terpaksa melakukan langkah penghematan dalam memberikan perawatan satwa," ujarnya.

Ia menyebutkan Taman Safari Bogor terbuka dalam menerima bantuan atau donasi dari seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi para pencinta satwa yang ingin membantu program konservasi satwa.

Baca Juga: Cegah Satwa Kelaparan, PKBSI Galang Dana Lewat Food for Animal

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya