Lebih dari 92 Ribu Orang di Indonesia Sudah Jalani Tes PCR COVID-19

Sebanyak 12.438 orang dinyatakan positif

Jakarta, IDN Times - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat, per pukul 12.00 WIB 6 Mei 2020, jumlah penduduk yang sudah dilakukan tes real time PCR COVID-19 sebanyak 92.860 orang.

"Kita sudah menyelesaikan pemeriksaan spesimen sebanyak 128.137 dari sekitar 92.860 orang,” kata Yuri dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Rabu (6/5).

Dari pemeriksaan tersebut, hasil kasus yang negatif sebanyak 80.538 orang. Sedangkan 12.438 orang dinyatakan positif virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok tersebut.

Untuk melakukan pemeriksaan COVID-19, hingga saat ini pemerintah telah menyediakan sebanyak 89 laboratorium. Tersebar di rumah sakit, perguruan tinggi, di jejaring Kemenkes, dan laboratorium kesehatan daerah serta balai veteriner.

Ia juga melaporkan terdapat peningkatan angka kematian akibat COVID-19 sehingga totalnya mencapai 845 kasus. Lalu, kasus sembuh berada di angka 2.317 orang.

2. Jokowi meminta klaster-klaster COVID-19 dijaga dengan ketat

Lebih dari 92 Ribu Orang di Indonesia Sudah Jalani Tes PCR COVID-19Dok. Biro Pers Kepresidenan

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Tanah Air, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo meminta agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itulah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jamaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," jelas Jokowi pada konferensi pers secara daring, pada Senin (4/5).

Baca Juga: [BREAKING] Pasien COVID-19 Yang Sembuh di Indonesia Jadi 2.317 Orang

2. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 3,7 juta

Lebih dari 92 Ribu Orang di Indonesia Sudah Jalani Tes PCR COVID-19Petugas kesehatan mendorong usungan dengan jenazah di Pusat Medis Yahudi Kingsbrook ditengah mewabahnya virus corona (COVID-19) di kawasan Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Rabu (8/4/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Lucas Jackson

Mengutip situs worldometers.info, hingga pukul 14.01 WIB 6 Mei 2020, secara global terdapat 3.728.879 orang terpapar virus corona. Kasus terbanyak masih berada di Amerika Serikat dengan 1.237.761 kasus.

Dari 3,5 juta kasus itu, 258.372 di antaranya meninggal dunia. Sementara pasien yang sembuh mencapai 1.245.151 orang.

Saat ini, tercatat masih ada 2.225.356 kasus virus corona aktif di seluruh dunia. Dengan catatan, 2.176.108 pasien dalam kondisi sedang dan 49.248 dalam kondisi kritis.

3. Asal-usul munculnya wabah COVID-19 di dunia

Lebih dari 92 Ribu Orang di Indonesia Sudah Jalani Tes PCR COVID-19Pasien virus corona di Wuhan, Tiongkok. ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS

Virus corona jenis baru yang tengah menyerang masyarakat dunia saat ini dalam istilah kedokteran disebut sebagai 2019 Novel Coronavirus (COVID-19). Dikutip dari Center for Disease Control and Prevention, cdc.gov (26/2), COVID-19 merupakan sebuah jenis virus yang diidentifikasi sebagai penyebab penyakit pada saluran pernapasan, yang pertama kali terdeteksi muncul di Kota Wuhan, Tiongkok.

Virus ini diketahui pertama kali muncul di pasar hewan dan makanan laut, Kota Wuhan. Dilaporkan banyak pasien yang menderita virus ini, dan ternyata terkait dengan pasar hewan dan makanan laut tersebut. Orang pertama yang jatuh sakit akibat virus ini juga diketahui merupakan para pedagang di pasar itu.

Dikutip dari BBC, koresponden kesehatan dan sains BBC Michelle Roberts and James Gallager mengatakan, di pasar grosir hewan dan makanan laut tersebut dijual hewan liar seperti ular, kelelawar, dan ayam, (26/2). Mereka menduga virus corona baru ini hampir dapat dipastikan berasal dari ular.

Diduga virus ini menyebar dari hewan ke manusia, dan kemudian dari manusia ke manusia.

Baca Juga: Hari Ini, Warga yang Keluar-Masuk Kota Bekasi Harus Jalani PCR Test 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya