[UPDATE] 307.120 Orang di RI Terpapar COVID-19, 11.253 Meninggal Dunia

Kasus COVID-19 di tanah air bertambah sebanyak 3.622 orang

Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan penambahan kasus positif COVID-19 per Senin (5/10/2020) yaitu, sebanyak 3.622 orang. Sehingga, total kasus COVID-19 di tanah air pun kini telah mencapai 307.120 kasus.

Hari ini provinsi yang menyumbang kasus harian terbanyak yaitu, DKI Jakarta (1.022), Jawa Barat (503), Jawa Tengah (365), Riau (298) dan Jawa Timur (237).

1. Ada 4.140 orang sembuh dari COVID-19 hari ini

[UPDATE] 307.120 Orang di RI Terpapar COVID-19, 11.253 Meninggal DuniaIlustrasi tes usap atau PCR swab test. IDN Times/Arief Rahman

Satgas COVID-19 juga melaporkan, jumlah pasien positif COVID-19 yang sembuh bertambah 4.140 orang hari ini. Maka, secara total kesembuhan COVID-19 sudah 232.593 atau 75,73 persen dari total kasus.

DKI Jakarta hari ini memiliki 984 kasus sembuh hari ini. Selanjutnya, Jawa Barat (790), Jawa Timur (285), Riau (283) dan Jawa Tengah (200).

Baca Juga: Kemenkes: COVID-19 Melonjak, Jangan Sampai Ada Pasien Terlantar di ICU

2. Kasus meninggal COVID-19 bertambah 102 hari ini

[UPDATE] 307.120 Orang di RI Terpapar COVID-19, 11.253 Meninggal Dunia(IDN Times/Fiqih Damar dan Aldila Muharma)

Satgas COVID-19 juga melaporkan, pada hari ini, 102 orang tercatat meninggal dunia akibat COVID-19. Total orang yang dimakamkan karena meninggal dunia pun menjadi 11.253 atau 3,66 persen dari akumulasi kasus COVID-19 di Tanah Air.

Provinsi yang memiliki kasus kematian terbanyak hari ini yaitu, Jawa Timur dengan 22 kasus. Diikuti oleh DKI Jakarta (16), Jawa Barat (15), Kalimantan Timur (9), dan Riau (8).

3. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne

[UPDATE] 307.120 Orang di RI Terpapar COVID-19, 11.253 Meninggal DuniaIlustrasi Suasana Ruang Kantor (IDN Times/Besse Fadhilah)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airborne. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

4. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 35,4 juta orang

[UPDATE] 307.120 Orang di RI Terpapar COVID-19, 11.253 Meninggal DuniaPekerja migran menunggu uji rapid antigen di lokasi pembangunan komplek gedung tempat tinggal ditengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di New Delhi, India, Sabtu (19/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi)

Kasus virus corona atau COVID-19 di dunia saat ini sudah mencapai 35.424.257 kasus. Data tersebut sesuai dengan catatan World O Meter per Senin (5/10/2020) pukul 15.37 WIB.

Dari total kasus tersebut, angka kematian berada di 1.042.178 kasus. Sedangkan angka sembuh yaitu, 26.639.438. Dengan demikian, sisa active cases atau kasus aktif COVID-19 di dunia adalah 7.742.641 atau 21,80 persen dari total.

5. Pengertian dan gejala-gejala COVID-19

[UPDATE] 307.120 Orang di RI Terpapar COVID-19, 11.253 Meninggal DuniaSuasana lab PCR Tabanan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh virus corona. 

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan nafsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline Kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Baca Juga: [LINIMASA-4] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria
  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya