[UPDATE] Hari Ini Kasus COVID-19 Naik 3.779, Pasien Sembuh 3.475 Orang

75 orang meninggal dunia akibat COVID-19 hari ini

Jakarta, IDN Times - Jumlah orang yang terpapar COVID-19 terus bertambah. Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat pada Selasa (10/11/2020) pukul 12.00 WIB ada 3.779 orang positif COVID-19. Secara total ada 444.348 orang di Indonesia terinfeksi SARS-CoV-2.

Satgas juga melaporkan lima provinsi dengan kasus harian COVID-19 terbanyak. DKI Jakarta bertambah 1.031 kasus, Jawa Barat 748 kasus, Jawa Tengah 680 kasus, Jawa Timur 272 kasus dan Riau 151 kasus.

1. Ada 3.475 orang sembuh dari COVID-19 hari ini

[UPDATE] Hari Ini Kasus COVID-19 Naik 3.779, Pasien Sembuh 3.475 OrangIlustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Satgas COVID-19 juga mencatat 3.475 kasus sembuh hari ini. Maka, dari total orang terkonfirmasi positif, kesembuhan COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 375.741 atau 84,56 persen dari total kasus.

Provinsi dengan penambahan kasus sembuh terbanyak hari ini yaitu, DKI Jakarta 1.253 kasus. Selanjutnya Jawa Barat 905 kasus, Jawa Timur 301 kasus, Jawa Tengah 232 kasus dan Sumatra Barat 190 kasus.

Baca Juga: Satgas COVID-19: Masih Banyak yang Tidak Percaya COVID-19

2. Sebanyak 72 orang meninggal akibat COVID-19 hari ini

[UPDATE] Hari Ini Kasus COVID-19 Naik 3.779, Pasien Sembuh 3.475 OrangIlustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Fauzan)

Kasus kematian COVID-19 masih terus bertambah. Misalnya pada hari ini, 72 orang tercatat meninggal dunia akibat COVID-19. Sehingga, total kasus meninggal mencapai 14.761 atau 3,32 persen dari akumulasi kasus COVID-19 di Tanah Air.

Lima provinsi dengan kasus kematian COVID-19 terbanyak hari ini yaitu, Jawa Timur 20 kasus, Jawa Tengah 15 kasus, DKI Jakarta 13 kasus, Jawa Barat 5 kasus dan Kalimantan Timur 4 kasus.

3. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne

[UPDATE] Hari Ini Kasus COVID-19 Naik 3.779, Pasien Sembuh 3.475 OrangIlustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Baca Juga: 282 Tenaga Medis Meninggal karena COVID-19, IDI: Pahlawan Sebenarnya  

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya