[UPDATE] Tim Medis Pantau 38.791 ODP dan 14.010 PDP Virus Corona

Kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 32.033

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto, kembali menginformasikan perkembangan kasus virus corona atau COVID-19 di Indonesia. Yuri menjelaskan, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) yang tercatat masih dipantau hingga hari ini, Senin (8/6), sebanyak 38.791 orang.

“Mereka masih terus kami pantau," kata Yuri dalam keterangan pers yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Senin

Sementara, pasien dalam pengawasan (PDP) yang juga masih dipantau berjumlah 14.010 orang. Saat ini Indonesia telah menyediakan 103 laboratorium Real Time PCR dan 71 laboratorium TCM untuk pemeriksaan virus corona.

Baca Juga: [UPDATE] 10.948 Pasien Virus Corona di Indonesia Dinyatakan Sembuh

1. Kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 32.033

[UPDATE] Tim Medis Pantau 38.791 ODP dan 14.010 PDP Virus CoronaRambu kewajiban menggunakan masker di Surabaya. Dokumentasi Pemkot Surabaya

Ia juga melaporkan, per 8 Juni 2020 pukul 12.00 WIB, total kasus positif di Indonesia naik menjadi 32.033 kasus. Kenaikan ini setelah ada penambahan 847 kasus baru.

Jawa Timur menjadi wilayah penyumbang kasus terbanyak yaitu 365 kasus baru.

Angka kematian juga bertambah di Indonesia, menjadi 1.883 kasus. Walaupun demikian, kasus sembuh juga terus naik dan sekarang berada di angka 10.904 orang.

2. Sebaran kasus COVID-19 di 34 provinsi Indonesia

[UPDATE] Tim Medis Pantau 38.791 ODP dan 14.010 PDP Virus CoronaRambu kewajiban menggunakan masker di Surabaya. Dokumentasi Pemkot Surabaya

Virus corona telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. Setelah Jawa Timur, Sulawesi Selatan menjadi provinsi dengan penambahan kasus terbanyak kedua hari ini dengan 110 kasus positif COVID-19 baru.

Berikut ini data lengkap penyebaran virus corona di 422 kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia:

1. Aceh 20 kasus
2. Bali 594 kasus
3. Banten 1.047 kasus
4. Bangka Belitung 102 kasus
5. Bengkulu 92 kasus
6. Yogyakarta 247 kasus
7. DKI Jakarta 8.121 kasus
8. Jambi 103 kasus
9. Jawa Barat 2.424 kasus
10. Jawa Tengah 1.642 kasus
11. Jawa Timur 6.313 kasus
12. Kalimantan Barat 210 kasus
13. Kalimantan Timur 338 kasus
14. Kalimantan Tengah 504 kasus
15. Kalimantan Selatan 1.347 kasus
16. Kalimantan Utara 169 kasus
17. Kepulauan Riau 228 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 822 kasus
19. Sumatera Selatan 1.158 kasus
20. Sumatera Barat 626 kasus
21. Sulawesi Utara 510 kasus
22. Sumatera Utara 607 kasus
23. Sulawesi Tenggara 259 kasus
24. Sulawesi Selatan 2.014 kasus
25. Sulawesi Tengah 159 kasus
26. Lampung 145 kasus
27. Riau 118 kasus
28. Maluku Utara 186 kasus
29. Maluku 307 kasus
30. Papua Barat 179 kasus
31. Papua 1.090 kasus
32. Sulawesi Barat 94 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 103 kasus
34. Gorontalo 134 kasus

Dalam proses verifikasi di lapangan 21 kasus.

3. Jokowi meminta klaster-klaster COVID-19 dijaga dengan ketat

[UPDATE] Tim Medis Pantau 38.791 ODP dan 14.010 PDP Virus CoronaPresiden Jokowi melakukan peninjauan kesiapan TNI dan Polri dalam penerapan 'New Normal' di sarana transportasi dan perniagaan, Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta dan Mal Sumarecon Bekasi, Selasa (26/5) (setkab.go.id)

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Tanah Air, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo  meminta agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jamaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," jelas Jokowi pada konferensi pers secara daring, Senin (4/5).

Baca Juga: Usai Diajak Kondangan, Bayi Berusia 50 Hari di Cirebon Kena COVID-19

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya