Kasus Melandai, Pemprov Jatim Tunda RS Darurat Lapangan di Malang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur memutuskan untuk menunda pengoperasion rumah sakit darurat lapangan di Poltekes Kemenkes Malang. Penundaan tersebut dilakukan setelah dalam sebulan terakhir penambahan kasus di kawasan Malang Raya mengalami tren penurunan.
1. Sudah perhitungkan penundaan
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa sebelumnya memang RS darurat lapangan direncanakan bakal dioperasikan pada akhir Oktober ini. Namun, kemudian rencana tersebut berubah setelah melihat perkembangan kasus COVID-19. Saat ini perkembangan kasus di Kota Malang per hari penambahannya tidak lebih dari angka 9. Hal yang sama juga terjadi di Kota Batu dan Kabupaten Malang.
"Rumah sakit darurat lapangan ini sebenarnya disiapkan untuk antisipasi saja. Karena kemudian kasus COVID-19 di Malang Raya melandai, maka untuk sementara waktu RS darurat lapanhan dipending dulu," papar Khofifah Kamis (29/10/2020).
2. Tak putuskan sendirian
Lebih jauh, Khofifah menyebut bahwa keputusan tersebut juga diambil berdasarkan diskusi dengan berbagai pihak. Termasuk juga mencermati penambahan kasus di kawasan Malang Raya. Setelah mendapatkan masukan dari berbagai pihak, kemudian Pemprov Jatim berkomunikasi dengn tim dokter, Dinas Kesehatan, juga direktur RS Saiful Anwar Malang. Keputusan akhir kemudian diambil bahwa RS darurat lapangan ditunda dulu.
"Dua minggu lali sudah kami rapatkan dengan pihak-pihak terkait. Semua sepakat untuk menunda dulu," tambahnya.
Editor’s picks
3. Komunikasikan dengan Menkes
Setelah memutuskan menunda pengoeprasian RS darurat lapangan, Khofifah langsung berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI dan Satgas pusat. Untuk sementara waktu, baik Pemprov Jatim dan pemerintah kota serta kabupaten diminta untuk fokus mendisiplinkan masyarakat. Terutama disiplin terkait protokol COVID-19.
"Harapannya tentu bisa terus melandai dan semakin terkendali," sambungnya.
Baca Juga: Jokowi: Persiapan Vaksinasi COVID-19 di Lapangan Jangan Anggap Enteng
4. Berharap tak sampai dioperasikan
Di sisi lain, Khofifah menyebut bahwa RS darurat lapangan tersebut sifatnya masih ditunda pengoperasiannya. Jadi jika suatu saat terdapat penambahan kasus, maka bisa saja RS darurat lapangan bakal dioperasikan. Namun demikian, jika memang kasus semakin terkendali maka RS darurat lapangan tidak dioperasikan sama sekali.
"Kalau keinginan kami tentu tidak sampai mengoperasikan RS darurat lapangan ini. Hal itu berarti kondisi pandemi COVID-19 di Malang Raya penyebarannya makin menurun dan makin terkendali," tandasnya.
Baca Juga: Soal RS Darurat, Wali Kota Malang: Bisa Mempercepat Proses Penyembuhan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.