Satgas COVID-19 Kota Malang Bantah Semua Ruang Isolasi Penuh
_600x400.jpg)
Ilustrasi corona (IDN Times/Arief Rahmat)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Penambahan kasus COVID-19 di Kota Malang masih belum terbendung. Hal itu memunculkan asumsi bahwa ruang isolasi untuk pasien COVID-19 di Kota Malang penuh. Saat ini ada tujuh rumah sakit rujukan di Kota Malang dengan kapasitas ruang isolasi yang bermacam-macam. Isu tentang penuhnya ruang isolasi pun berkembang.Hal itu ditepis oleh Jubir Satgas COVID-19 Kota Malang, Husnul Muarif.
1. Tidak semua ruang isolasi penuh
Ilustrasi corona (IDN Times/Mardya Shakti)Husnul menjelaskan bahwa selama ini terjadi kesalahan pemahaman terhadap ruang isolasi. Dalam kasus COVID-19 ini, setidaknya ada tiga kategori ruang isolasi yang disiapkan untuk menampung pasien. Kategori pertama adalah ruang isolasi bertekanan negatif dengan ventilator yaitu diperuntukkan bagi pasien dengan diagnosa yang cukup parah disertai kesulitan bernafas.
Kemudian ada ruang isolasi bertekanan negatif tanpa ventilator yang diperuntukkan bagi pasien yang masih bisa bernafas normal. Lalu satu lagi adalah ruang isolasi biasa untuk mereka yang masuk kategori kasus ringan.
"Untuk beberapa rumah sakit rujukan COVID-19 memang ruang isolasi bertekanan negatif dengan ventilator ini overload. Tetapi untuk dua ruangan lain masih tersedia," paparnya, Rabu (12/8/2020).
2. Tak beber secara rinci ketersediaan ruang isolasi
Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)Editor’s picks
Namun demikian, Husnul tak memberikan data secara rinci terkait berapa ruang isolasi yang masih tersedia di Kota Malang. Ia hanya memastikan bahwa selain ruang isolasi bertekanan negatif dengan ventilator masih tersedia. Bahkan, salah satu RS rujukan yakni RSUD Kota Malang kini juga memiliki fasilitas alat PCR Swab. Akan tetapi sejauh ini alat tersebut masih belum digunakan.
"Untuk bisa mengoperasikan ini tidak mudah. Selain juga menyiapkan kelengkapan, sumber daya manusianya juga harus siap," tambahnya.
Baca Juga: Aturan Normal Baru, Tempat Kerja Wajib Punya Ruang Isolasi
3. Ajukan pelatihan untuk SDM
Walikota Malang, Sutiaji saat melohat langsung proses rapid test di Pasar Induk Gadang. Dok/Humas Pemkot MalangLebih jauh, Husnul menyebut bahwa pihak RSUD Kota Malang sudah mengajukan data untuk pelatihan. Tetapi memang untuk proses pelatihan ini tidak serta merta langsung bisa dilakukan. Untuk proses pelatihan sendiri tidak bisa di Kota Malang, tetapi harus di Surabaya sebagai lokasi yang lebih siap dan lebih lengkap dari sisi fasilitas pendukungnya.
"Sudha mengajukan untuk pelatihan. Tetapi ini masih belum tahu kapan akan dilaksanakan," sambungnya.
Baca Juga: Meriahkan HUT ke-33, ASN Kota Malang Kompak Pakai Atribut Arema
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
