Diterpa Rumor saat Pandemi, Ini Kisah Seorang Pengurus Day Care

Ditolak dan dikucilkan merupakan stresor terberat

Jakarta, IDN Times - Adanya pandemi COVID-19 membuat masyarakat dihimbau untuk meminimalisasi kegiatan di luar rumah. Fasilitas dan area publik pun harus menaati protokol kesehatan yang telah ditentukan agar penyebaran COVID-19 tak semakin meluas.

Dampak kebijakan ini juga dirasakan oleh penyedia jasa day care atau penitipan anak. Ria, seorang pengelola day care di wilayah Jawa Timur membagikan ceritanya pada IDN Times tentang bagaimana pandemi ini memengaruhi pekerjaan dan kehidupan pribadinya dengan cukup signifikan.

Sejak Maret 2020, pandemi COVID-19 mengharuskan Ria menutup day care yang dia kelola dan membiarkan anak didiknya belajar dari rumah.

1. Berada di zona merah, day care yang dikelola Ria ditutup sementara

Diterpa Rumor saat Pandemi, Ini Kisah Seorang Pengurus Day Carefreepik.com

Meskipun menjadi keputusan yang berat untuk menutup mata pencahariannya, Ria dan rekan-rekannya memilih untuk patuh karena takut izin day care-nya dicabut. “Yang harus kami lakukan intinya adalah off sementara," tegasnya.

Ia melanjutkan, "Tentu ini langkah yang benar dan masuk akal, namun kami ingin tahu mengapa kebijakan ini tidak diterapkan secara merata―itu saja. Selain itu, Day Care kami, ‘kan, satu-satunya Day Care yang mendapat izin dari Dinas Pendidikan.

"Nah, kalau tak menaati, takutnya izin tersebut malah dicabut. Waduh, makin repot nanti,” cerita Ria yang harus berjuang selama 2 tahun bersama rekan-rekannya untuk mendapat izin tersebut.

Namun Ria sangat menyayangkan karena ternyata kebijakan ini tidak diberlakukan secara merata. Ada beberapa day care lain di daerahnya yang saat itu masih dibolehkan beroperasi dan tidak ada penjelasan dari dinas terkait.

“Usaha, sih, sudah ngomong ke berbagai dinas terkait. Katanya, tempat di daerah saya itu sudah masuk zona merah. Cukup aneh juga, ya, soalnya day care lain yang tetap beroperasi itu masih ada di satu kelurahan yang sama seperti saya,” lanjutnya.

2. Ria dan keluarga diterpa rumor terkena virus Corona

Diterpa Rumor saat Pandemi, Ini Kisah Seorang Pengurus Day Carefreepik.com

Keadaan yang dialami Ria semakin sulit ketika berhembus isu salah satu anggota keluarganya sakit akibat virus Corona.

“Di sini ramai sekali saat Maret tanggal 20-an. Saat daerah di sekitar saya ini sudah ditetapkan sebagai zona merah, belum ada 1 pasien positif virus Corona pun yang kami ketahui.

"Spekulasi pun terjadi, apalagi ibu saya saat itu sedang dirawat di rumah sakit karena penyakit lain, bukan karena COVID-19,” ungkapnya.

Terlebih lagi ramainya berita COVID-19 di daerahnya tersebut juga dikaitkan dengan pengunduran diri salah seorang pekerja di day care tersebut.

Ria mengonfirmasi, “Pegawai kami ini keluar bukan karena kami pecat atau karena alasan lain yang masih berhubungan dengan insiden tersebut.

"Ia keluar karena mau dia sendiri, apalagi mengingat kondisinya yang sedang mengandung.”

3. Dituding tidak kooperatif untuk melakukan isolasi

Diterpa Rumor saat Pandemi, Ini Kisah Seorang Pengurus Day Carefreepik.com

Beberapa media setempat sempat ikut memberitakan hal tersebut, hingga memberikan informasi spesifik terkait nama dan tempat tinggal keluarga Ria.

“Ramai sekali di WA grup lingkungan. Teman saya di kota lain juga sudah tahu mengenai berita ngawur yang bilang bahwa keluarga saya ini sudah didatangi oleh petugas kesehatan untuk isolasi, namun malah menolak.

"Waduh, ini akan semakin ramai apabila mereka tak lihat bukti nyata,” terangnya.

Padahal semenjak ibunya dirawat di rumah sakit, Ria dan keluarga pun langsung sadar diri untuk melakukan isolasi mandiri, meskipun ibunya bukan dirawat karena COVID-19.

4. Keadaan membaik setelah ada bukti tes swab negatif

Diterpa Rumor saat Pandemi, Ini Kisah Seorang Pengurus Day Carefreepik.com

“Kebetulan, adik saya bekerja di dinas kesehatan, ia akhirnya mengajukan permintaan swab-test dengan PCR kit untuk dirinya dan keluarga, termasuk saya.

"Alhamdulillah, pengajuan permintaan ini diterima,” cerita Ria tentang pengalamannya melalui masa-masa sulit itu.

Setelah hasil tes keluar dan negatif, adik Ria pun membuat pengumuman di grup WhatsApp lingkungan bahwa berita yang selama ini beredar tidak benar.

“Dengan hasil lab ini, mereka yang tadinya enggan mendekat ke keluarga kami, akhirnya dapat sedikit demi sedikit membuka hati untuk bersilaturahmi kembali,” lanjut Ria.

5. Ria menyampaikan pentingnya menjaga komunikasi di saat pandemi seperti ini

Diterpa Rumor saat Pandemi, Ini Kisah Seorang Pengurus Day Carefreepik.com

Apa yang dialami Ria bukanlah suatu hal yang menyenangkan, Ia bahkan tak bisa tidur nyenyak selama seminggu akibat tekanan dari lingkungan sekitarnya.

Namun sayangnya penolakan dan pengucilan seperti yang dialami Ria juga banyak dialami orang lain di luar sana, mulai dari para tenaga medis, keluarga pasien COVID-19, hingga jenazah pasien COVID-19 yang mau dimakamkan.

Dalam menghadapi pandemi ini, Ria berpesan pentingnya menjaga komunikasi dan menghindari provokasi di lingkungan sekitar kita.

“Jaga komunikasi dengan keluarga, teman dan warga di sekeliling kalian. Jangan ada provokasi negatif tentang COVID-19 ini. Karena hal yang jauh lebih berbahaya dari sebuah penyakit itu adalah mulut yang selalu membesar-besarkan.

"Percayalah selalu jika kalian tenang maka semua ini akan cepat berlalu,” ujar Ria yang juga menjadi salah satu responden dalam survey online “Pengaruh COVID-19 dan Physical Distancing pada Kondisi Mental” yang dilakukan IDN Media.

Mari tetap optimis dan bersatu menghadapi pandemi ini, karena #KitaIDN.

Topik:

  • Amelia Rosary

Berita Terkini Lainnya