Cerita WNI Delapan Tahun Jadi TKI di Sudan, Pulang Tanpa Bawa Uang

Mengaku tak akan kembali ke Sudan

Jakarta, IDN Times - Sarniah binti Sarnata  (31), pagi ini tiba Indonesia setelah menempuh perjalanan selama hampir dua hari setelah dievakusi Pemerintah Indonesia dari Sudan, negara yang saat ini tengah mengalami perang saudara.

Pagi ini, Jumat (28/4/2023), ia dan kedua anaknya yang masih balita tiba di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Ia akan dievakuasi terlebih dahulu selama lima hari sebelum nanti dipulangkan ke kampung halamnnya di Serang Banten.

Harus pulang ke Indonesia, ia terpaksa berpisah dengan suaminya. Saat ini suaminya juga dievakuasi ke negara asal. Maklum, dia sempat menikah dengan seorang pria berkewarganegaraan Filipina. 

1. Bekerja di Sudan selama delapan tahun

Cerita WNI Delapan Tahun Jadi TKI di Sudan, Pulang Tanpa Bawa UangSarniah binti Sarnata TKI asal Serang Banten yang baru saja dievakuasi dari Sudan. (IDN Times/Amir Faisol)

Sarniah mengaku sudah delapan tahun menetap di Sudan sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Di tiga tahun pertama, ia menikah dengan pria asal Filipina.

Atas pernikahan itu, ia dikaruniai dua orang anak yang saat ini masih berusia balita. Namun, ia mengatakan suaminya di Sudan juga tidak bekerja.

“Suami aku nggak kerja cuma saya yang kerja selama 8 tahun,” ujar dia saat ditemui IDN Times di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.

Baca Juga: 385 WNI dari Sudan Dibawa ke Asrama Haji Pondok Gede

2. Pulang ke Indonesia tidak bawa apa-apa

Cerita WNI Delapan Tahun Jadi TKI di Sudan, Pulang Tanpa Bawa UangIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Sarniah mengaku pulang ke Indonesia hanya membawa satu tas yang berisi beberapa pakaian. Barang-barangnya juga masih banyak yang ditinggal di kontrakan ia tinggal di Sudan.

“Jadi dadakan saya pulang nggak bawa apa-apa semua ditinggal di sana di kontrakan, apalagi uang,” katanya.

3. Kondisi mencekam

Cerita WNI Delapan Tahun Jadi TKI di Sudan, Pulang Tanpa Bawa UangSituasi yang terjadi di Sudan usai terjadinya penangkapan para pemimpin Sudan pada Senin, 25 Oktober 2021, waktu setempat. (Twitter.com/AmichaiStein1)

Sarniah menceritakan situasi yang terjadi dia Sudan. Dia mengatakan situasi di negara itu saat ini begitu mencekam. Setiap hari ia mendengar dentuman bom.

Warga di sana kata dia terpaksa harus menetap di dalam rumah dan tidak diizinkan keluar rumah.

"Ya di bom begitu, di tembak begitu. Nggak boleh keluar sama sekali harus di dalam rumah," ujar dia.

3. Tidak akan kembali ke Sudan

Cerita WNI Delapan Tahun Jadi TKI di Sudan, Pulang Tanpa Bawa UangIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Sarniah mengaku tidak akan kembali lagi ke negara tersebut meskipun konflik sudah mereda. Ia memilih akan bekerja di Indonesia di kampung halamannya.

“Insyaallah. Mungkin bisa buka usaha di rumah,” ujar dia.

Diketahui, sebanyak 385 WNI telah dievakuasi oleh Pemerintah Indonesia dari Sudan karena negara tersebut saat ini masih mengalami konflik.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyambut 385 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Sudan, telah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Mereka diterbangkan dari Jeddah, Arab Saudi.

Mengingat panjangnya proses evakuasi, mereka akan diinapkan sementara di Asrama Haji Pondok Gede sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing.

Kloter pertama ini terdiri dari 248 perempuan dan 137 laki-laki serta 43 anak-anak.

“Ini adalah ketibaan tahap pertama di tanah air WNI yang di evakuasi dari Sudan melalui Jeddah,” kata Retno Marsudi.

Menurut rencana, Retno mengatakan bahwa pemulangan WNI dari Sudan via Jeddah, ini akan dilakukan bertahap.

“Tahap kedua akan dilakukan 29 April, tiba di Indonesia 30 April. Dan pemulangan tahap ketiga, sekaligus menutup seluruh proses evakuasi, akan dilakukan 30 April dengan menggunakan pesawat TNI AU,” ujar Retno

Baca Juga: Kloter Terakhir dari Sudan, 111 WNI Terbang ke Jeddah Hari Ini 

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya