Gerindra: Prabowo Bisa Jembatani Jokowi-Megawati yang Renggang

Prabowo mau rangkul semua pihak

Intinya Sih...

  • Hubungan Prabowo dan Megawati baik, Prabowo bisa menjembatani Jokowi dan Megawati pasca-Pemilu 2024
  • Prabowo berkeinginan merangkul semua pihak, termasuk PPP dan PKS

Jakarta, IDN Times - Partai Gerindra mengungkapkan, hubungan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri berjalan baik.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburahman menyampaikan, pertemuan Prabowo dan Megawati bukan tidak mungkin akan berlangsung, meskipun ada konflik politik di antara pengurus partai.

Dia mengatakan, meski selama ini hubungan di antara pengurus partai kurang baik, tapi hubungan Megawati dan Prabowo tak bisa dipengaruhi oleh siapa pun.

“Saya sangat tidak suka dengan Hasto, tapi Ibu Megawati dengan Pak Prabowo itu tidak bisa dipengaruhi oleh siapa pun, hubungan mereka akan selalu tetap baik,” kata Habiburahman di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3/2024).

Baca Juga: Gerindra Sebut Prabowo Mau Merangkul PPP dan PKS

1. Prabowo diyakini bisa jembatani Jokowi dan Megawati

Gerindra: Prabowo Bisa Jembatani Jokowi-Megawati yang RenggangPresiden Terpilih Prabowo Subianto (IDN Times/Yosafat Diva Bayu)

Habibur meyakini, Presiden Joko “Jokowi” Widodo tidak mungkin menghalangi pertemuan Prabowo dan Megawati usai Pemilu 2024.

Alih-alih menjadi penghambat, dia yakin Prabowo dapat menjembatani hubungan Jokowi dan Megawati yang belakangan tengah renggang karena perbedaan politik pada Pemilu 2024.

Meski masih kader PDIP, Jokowi melenceng dari jalur partainya dengan mendukung Prabowo-Gibran. Karena itu, dia yakin Prabowo bisa menjadi mediator yang baik untuk mengembalikan keharmonisan Jokowi dan Megawati.

“Justru Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP,” ujar dia.

2. Gerindra yakin hubungan Jokowi dan PDIP segera memasuki babak baru

Gerindra: Prabowo Bisa Jembatani Jokowi-Megawati yang RenggangPrabowo Subianto (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Anggota Komisi III DPR RI itu meyakini, hubungan Jokowi dan PDIP akan memasuki babak baru usai Pemilu 2024. Habibur yakin, politik Indonesia sekarang sudah semakin dewasa.

“Menurut saya sih akan ada babak baru di mana kedua belah pihak pasti akan saling menghormatilah,” ujar dia.

Habibur mengatakan, rekonsiliasi usai Pemilu 2024 bukan tidak mungkin akan terjadi. Terlebih, kata dia, mayoritas masyarakat juga sudah menerima hasil pemilu.

“Sekarang ini ya bisa jadi hanya beberapa elite, beberapa segelintir elite ya apalagi kalau pengacara ya,” ujar dia.

3. Prabowo mau rangkul semua parpol

Gerindra: Prabowo Bisa Jembatani Jokowi-Megawati yang RenggangWaketum Partai Gerindra Habiburrahman sebut Prabowo mau rangkul PPP dan PKS. (IDN Times/Amir Faisol)

Sebelumnya, Habibur mengatakan, Prabowo Subianto berkeinginan untuk merangkul semua partai politik usai Pemilu 2024, termasuk PPP dan PKS.

“Pak Prabowo sangat ingin merangkul semua pihak,” ujarnya.

Habibur menyampaikan, hubungan Gerindra dan PKS selama ini berjalan baik. Menurut dia, Gerindra tidak pernah anti dengan partai manapun.

Selain itu, Habibur juga mengakui Gerindra tak pernah punya hambatan bersama PPP meskipun pada Pemilu 2024 sempat berseberangan. Pada pemilu yang lalu, PPP berkoalisi dengan PDIP untuk mengusung Ganjar-Mahfud.

Habibur juga mengungkapkan, bahwa Prabowo berencana untuk menggelar silaturahmi politik dengan PPP dalam waktu dekat.

Kendati, pihaknya masih menghargai PPP yang saat ini masih berjuang di Mahkamah Konstitusi (MK).

Gerindra juga menyampaikan empati kepada PPP yang gagal melaju ke Senayan karena perolehan suara mereka tidak mencapai ambang batas parlemen.

“PPP kita juga tidak ada hambatan secara psikologis untuk bertemu PPP dengan Pak Prabowo,” ujarnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya