Jadi Presiden 2024-2029, Prabowo Ngaku Butuh Dukungan NU

Prabowo butuh dukungan organisasi keagamaan

Jakarta, IDN Times - Presiden Terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto mengaku membutuhkan dukungan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk menjalankan roda pemerintahannya untuk lima tahun yang akan datang.

Prabowo mengatakan, rakyat Indonesia sudah memberikan mandat kepada dirinya dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 lalu. Namun, ia sadar bahwa kesuksesan pemerintahan nanti tidak bisa hanya dipikul oleh dua orang tokoh.

"Kami membutuhkan itu di antaranya adalah kekuatan Nahdatul Ulama (NU)," ujarnya saat menghadiri acara halalbihalal di PBNU, Jakarta Pusat, Minggu (28/4/2024).

1. Prabowo ingin didukung ormas keagamaan selain Islam

Jadi Presiden 2024-2029, Prabowo Ngaku Butuh Dukungan NUPresiden Terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto saat menghadiri acara halalbihalal di PBNU (dok. PBNU).

Prabowo menyadari bahwa pemerintahannya nanti membutuhkan dukungan kekuatan dari kalangan organisasi kemasyarakatan (ormas), baik yang moderat, inklusif, dan kekuatan Islam yang Rahmatan Lil Alamin.

Tak hanya itu, Prabowo juga mau pemerintahannya bersama Gibran nanti bisa didukung oleh kelompok organisasi keagamaan di luar Islam, seperti Nasrani, Hindu, dan Budha dan semua kelompok di Indonesia.

"Kita bersama-sama akan menjaga keselamatan bangsa," ujar dia.

Baca Juga: Rais Aam PBNU Doakan Pemerintahan Prabowo Sukses Jalankan Amanat

2. Prabowo-Gibran akan pelajari berbagai permasalahan bangsa

Jadi Presiden 2024-2029, Prabowo Ngaku Butuh Dukungan NUPrabowo dan Gibran usai ditetapkan sebagai Presiden dan Wapres Terpilih 2024 di KPU pada Rabu (24/4/2024). (IDN Times/Fauzan)

Prabowo mengatakan dirinya bersama Gibran Rakabuming Raka akan mempelajari seluruh permasalahan bangsa, dan berdiskusi dengan para pakar untuk mencari solusinya.

"Kami belajar masalah, kami kumpulkan para pakar, kami diskusi dengan semua unsur untuk kami rumuskan langkah-langkah, sehingga tanggal 20 Oktober nanti, dengan penyerahan mandat, tidak akan ada vakum, tidak akan ada waktu yang terbuang," ujar dia.

Prabowo menegaskan tidak akan mengulangi penyampaian program kerja selama masa tunggu pelantikan pada Oktober 2024 nanti, karena menurutnya sudah jelas tersampaikan sebelum ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Saya tidak akan ulangi apa program kami. Kami sudah jelas," katanya.

Baca Juga: Prabowo Ungkap Peran Besar Jokowi Siapkan Dirinya Jelang Pelantikan

3. KPU tetapkan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wapres terpilih

Jadi Presiden 2024-2029, Prabowo Ngaku Butuh Dukungan NUPrabowo dan Gibran usai ditetapkan sebagai Presiden dan Wapres Terpilih 2024 di KPU pada Rabu (24/4/2024). (IDN Times/Fauzan)

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan Prabowo-Gibran sebagai pasangan capres-cawapres terpilih Pilpres 2024, sesuai dengan Keputusan KPU Nomor 504 Tahun 2024.

"Memutuskan, kesatu, menetapkan, pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih dalam Pemilihan Umum Tahun 2024 menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih periode tahun 2024—2029 dalam Pemilihan Umum Tahun 2024," ujar Hasyim di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu, 24 April 2024.

Hasyim menjelaskan Prabowo-Gibran berhasil meraih 96.214.691 suara atau 58,59 persen dari total suara sah nasional, dan memenuhi sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia. Adapun keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan pada Rabu, 24 April 2024.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya