Kapolda Kaltara Tak akan Diperiksa Terkait Kematian Brigadir SH

14 orang saksi telah diperiksa dalami kematian Brigadir SH

Jakarta, IDN Times - Polri menyatakan tidak akan memeriksa Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara), Irjen Pol Daniel Adityajaya terkait tewasnya Brigadir SH, pengawal pribadinya. 

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, saksi-saksi yang diperiksa adalah mereka yang mengetahui peristiwa tewasnya Brigadir SH baik sesudah atau sebelum kejadian.

Dia menuturkan, saat ini sudah ada 14 orang saksi yang telah diperiksa antara lain satu pegawai harian lepas (PHL) dan 13 lainnya adalah anggota Polri.

“(Kapolda Kaltara) tidak (diperiksa), sekali lagi 13 anggota Polri dan 1 PHL,” kata Ramadhan, di Bareskrim Polri, Selasa (3/10/2023).

“Nah saksi ini yang ada kaitannya dengan peristiwa, tentu mengetahui sebelum kejadian dan sesudah kejadian. Ada 13 anggota Polri dan 1 PHL. Sekali lagi ini masih dalam tahap penyelidikan,” katanya.

Baca Juga: Polda Kaltara Gelar Perkara Tewasnya Ajudan Kapolda 

1. Polisi ungkap temuan isi CCTV

Kapolda Kaltara Tak akan Diperiksa Terkait Kematian Brigadir SHBekas selongsong peluru membekas di rumah korban. (Dok. Polres Lombok Timur)

Ramadhan juga mengungkap hasil penyelidikan CCTV yang ada di asrama Polda Kaltara. Dia mengatakan, ada dua CCTV yang telah diperiksa.

Dua CCTV itu adalah yang ada di depan pintu masuk kamar. Kedua adalah CCTV yang berada di bagian samping kamar yang menghadap jendela.

Menurut Ramadhan, hasil penyelidikan melalui kedua CCTV ini tidak ditemukan adanya orang lain yang masuk ke dalam kamar tersebut.

“Hasil analisis CCTV dari sebelum kejadian sampai terjadinya peristiwa tersebut dari CCTV tidak ada orang lain yang masuk,” kata dia.

Baca Juga: Bareskrim Polri Bakal Periksa Zul Zivilia Terkait Fredy Pratama

2. Polisi masih dalami ponsel Brigadir SH

Kapolda Kaltara Tak akan Diperiksa Terkait Kematian Brigadir SHIlustrasi garis polisi (IDN Times/Istimewa)

Ramadhan mengatakan, saat ini pihaknya juga telah memeriksa ponsel Brigadir SH. Namun, pihaknya masih menemukan kendala karena ponsel tersebut terkunci dengan password.

Sementara itu, autopsi jenazah Brigadir SH telah dilakukan di RS Polri Semarang.

“HP juga masih diperiksa dalam penyelidikan karena ada password. Terkait autopsi dilakukan di Semarang,” ujar dia.

Baca Juga: Polri Tangkap 3 Anak Buah Fredy Pratama di Thailand

3. Korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah

Kapolda Kaltara Tak akan Diperiksa Terkait Kematian Brigadir SHIlustrasi Tersangka Penembakan (IDN Times/Aditya Pratama)

Diketahui, Brigadir SH pertama kali ditemukan tewas bersimbah darah pada Jumat (22/9/2023) oleh Briptu K.

Saat itu, Briptu K bermaksud memanggil Brigadir SH untuk makan siang. Brigadir SH tergeletak bersimbah darah di kasur dan ditemukan senjata api jenis pistol tak jauh dari tubuhnya.

Sementara, Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Pol Budi Rachmat, mengungkapkan, saat peristiwa itu terjadi, Kapolda Kaltara, Irjen Pol Daniel Adityajaya sedang ada kepentingan dinas di Jakarta.

"Sebelumnya, saksi K ini memfoto makanan yang dia masak untuk dikirim ke korban, tetapi tidak jadi dikirim. Dia sendiri yang mendatangi kamar korban untuk mengajaknya makan. Pas dicek, korban dalam kondisi bersimbah darah dan si K langsung menghubungi pihak dokkes, spripim, dan penjagaan piket," ungkapnya.

Setelah peritsiwa itu, kata dia, Tim Dokkes datang mengecek kondisi korban dan bermaksud melakukan penyelamatan. Namun, hasil pengecekan detak nadi di pergelangan tangan dan detak jantung, leher, dan pupil mata, disimpulkan korban sudah meninggal dunia.

"Kemudian tim Ditreskrimum dan Bid-Propam melakukan olah TKP," kata dia.

Baca Juga: Polri Masih Buru Gembong Narkoba Jaringan Internasional Fredy Pratama

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya