Muhadjir Sebut Kemiskinan Ekstrem di Kawasan ASEAN Menurun

Tiga dekade terakhir menurun signifikan

Denpasar, IDN Times - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, menyoroti pengentasan kemiskinan ekstrem di negara anggota ASEAN.

Muhadjir memaparkan, berdasarkan data Bank Dunia, dalam tiga dekade terakhir angka kemiskinan di kawasan ASEAN mulai menurun.

Dia menjelaskan, awal tahun 1990-an angka kemiskinan di negara anggota ASEAN tercatat 30 persen sampai 58 persen. Namun, pada 2020, angka itu terus mengalami penurunan drastis hingga mencapai satu digit di bawah 10 persen.

“Kecuali Laos untuk tahun 2018 masih tercatat 18,3 persen dan Filipina tercatat 16,7 persen,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam ASEAN Sosio-Cultural Community (ASCC) Knowledge Forum di Nusa Dua Bali, Minggu (7/5/2023).

Baca Juga: Menko PMK: Target Jokowi Kemiskinan Ekstrem Nol Persen pada 2024

1. Kemiskinan ekstrem di negara anggota ASEAN juga menurun

Muhadjir Sebut Kemiskinan Ekstrem di Kawasan ASEAN Menurun(Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy) ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Sementara itu, untuk kemiskinan ekstrem di negara anggota ASEAN juga mengalami penurunan yang signifikan.

Dia menjelaskan, semula pada 1990-an kemiskinan ekstrem di ASEAN sebesar 49 persen, dan saat ini diperkirakan di bawah 10 persen.

Tiga dekade kemudian, yakni pada 2020 tingkat kemiskinan ekstrem negara anggota ASEAN sudah di bawah 5 persen. Bahkan sudah ada yang mencapai 0 persen yaitu Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Hanya Laos yang masih tercatat tingkat kemiskinan ekstremnya di tahun 2018 sebesar 10 persen.

“Perkembangan tingkat kemiskinan yang baik dan signifikan dalam tiga dekade terakhir tersebut, menunjukkan pemerintah di negara anggota ASEAN memiliki komitmen yang besar untuk memberantas kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan bagi penduduknya,” jelas Muhadjir.

2. Indonesia targetkan kemiskinan ekstrem nol persen di 2024

Muhadjir Sebut Kemiskinan Ekstrem di Kawasan ASEAN MenurunMenko PMK, Muhadjir Effendy (dok. Humas Kemeko PMK)

Sementara itu, di Indonesia sendiri ujar Muhadjir, Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah memerintahkan supaya kemiskinan ekstrem pada 2024 dapat ditekan hingga angka nol persen.

Target itu dicanangkan lebih cepat enam tahun dari target agenda Sustainable Development Goals (SDGs).

Untuk mencapai target tersebut, Presiden Jokowi juga telah meneken Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2022.

“Presiden meminta tingkat kemiskinan ekstrem 0 persen pada tahun 2024, yaitu enam tahun lebih cepat dari target agenda Sustainable Development Goals (SDGs),” kata dia.

Baca Juga: 176.029 Warga NTB Mengalami Kemiskinan Ekstrem 

3. Angka kemiskinan ekstrem Indonesia mulai menunjukkan perbaikan

Muhadjir Sebut Kemiskinan Ekstrem di Kawasan ASEAN MenurunMenko PMK, Muhadjir Effendy (dok. Humas Kemeko PMK)

Kendati demikian, Muhadjir mengungkapkan, penurunan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia telah menunjukkan angka perbaikan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan ekstrem pada September 2022 sebesar 1,74 persen atau turun 0,3 poin dari 2,04 di Maret 2022.

“Upaya penghapusan kemiskinan ekstrem secara konvergen dan sinergi terus dilakukan,” kata dia.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya