Polisi Masih Dalami Penyebab Kematian Bapak dan Anak di Koja Jakut

Polisi masih lakukan berbagai penyelidikan

Jakarta, IDN Times - Polisi masih menyelidiki penyebab kematian bapak berinisial HR (50) dan anaknya, AQ (22), yang ditemukan membusuk di rumahnya, kawasan Koja, Jakarta Utara, Sabtu (28/10/2023). 

Peristiwa ini mengingatkan kembali kasus temuan kerangka mayat ibu dan anak di Cinere, Depok, Jawa Barat. Setelah serangkaian penyidikan secara ilmiah, Polda Metro Jaya menyimpulkan korban sengaja mengakhiri hidupnya.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara, AKBP Iverson Manosso belum menyimpulkan penyebab kematian kedua korban, termasuk apakah ada tindakan pidana pembunuhan atau tidak. Timnya terus bekerja untuk mencari penyebab kematian kedua korban. 

"Belum tahu, kita belum bisa menyimpulkan apa pun. Biarlah tim bekerja," kata dia kepada wartawan, Minggu (29/10/2023).

Baca Juga: Polisi Masih Selidiki Kasus Bapak dan Anak Tewas Membusuk di Koja

1. Ditemukan tewas tidak berjauhan

Polisi Masih Dalami Penyebab Kematian Bapak dan Anak di Koja JakutIlustrasi Garis Polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Iverson menjelaskan, saat ditemukan, kedua jenazah berada tidak terlalu berjauhan. Keduanya ditemukan dengan kondisi yang sudah membusuk.

Kendati demikian, Iverson belum bisa memperkirakan masa lama pembusukan kedua jenazah. Menurut dia, untuk menjawab dugaan ini perlu analisis dari tim kedokteran forensik.

"Tidak jauh, nggak satu tempat. anaknya tidak jauh dari bapaknya. Dua-duanya membusuk. Kita belum bisa memperkirakan masa lamanya kedua almarhum di rumah itu kita belum bisa, itu biar nanti dokter ya. Perlakuan analisa secara medis," kata dia.

Baca Juga: Bapak dan Anak Tewas Membusuk di Koja dari Keluarga Mampu

2. Tergolong dari keluarga mampu

Polisi Masih Dalami Penyebab Kematian Bapak dan Anak di Koja JakutIlustrasi Garis Polisi (freepik.com/freepik)

Lurah Tugu Selatan, Sukarmin memastikan, semasa hidupnya, keluarga HR dan AQ tergolong dari keluarga mampu dengan status ekonomi menengah ke atas.

HR memiliki usaha pemberangakatan perjalanan ibadah. Rumah yang ditempati HR juga milik sendiri. HR juga memiliki satu mobil dan motor.

"Kalau dilihat dari ekonominya tergolong menengah keatas. Rumahnya dua lantai dan punya kendaraan pribadi," kata Sukarmin.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pria 28 Tahun yang Cabuli Bocah di Koja

3. Ketua RT pastikan keluarga ini bukan penerima bansos

Polisi Masih Dalami Penyebab Kematian Bapak dan Anak di Koja JakutIlustrasi jenazah (IDN Times/Sukma Shakti)

Sementara itu, Ketua RT 6/ RW 3 Kelurahan Tugu Selatan, Jumadi mengatakan, pendataan dasawisma keluarga HR tercatat sebagai keluarga berekonomi menengah ke atas. Menurut dia, status finansial keluarga cukup bagus.

"Setahu saya keluarga HR adalah keluarga baik-baik. Berpendidikan dan punya usaha sejenis pemberangkatan perjalanan ibadah. Finansialnya bagus," kata Jumadi. 

Jumadi juga memastikan, keluarga HR tidak tercatat sebagai keluarga penerima bantuan sosial (bansos) baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

"Bansos tidak dapat karena masuk dalam kategori keluarga mampu," ujarnya.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya