TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Fakta tentang Dedi, Pria yang Terlibat Baku Tembak dengan Densus 88

Memiliki kemiripan dengan terduga teroris lainnya

IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Selasa sore (16/5), Densus 88 menggerebek salah satu terduga teroris di Jalan Sikatan, Manukan Wetan, Surabaya. Penggrebekan yang disertai baku tembak tersebut dilakukan terhadap seorang terduga teroris bernama Dedi Sulistiantono. Sempat melawan, Dedi akhirnya tewas ditembak. Berikut beberapa fakta tentang Dedi.

1. Dedi merupakan adik kandung terduga teroris di Rusunawa Wonocolo

IDN Times/Fitria Madia

Dedi yang berusia 41 tahun ternyata adik kandung dari Anton Febriyanto. Anton adalah teroris yang meledakkan diri di rusun Sepanjang, Sidoarjo, pada Senin (14/5) lalu. Hal itu disampaikan langsung oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat meninjau langsung ke tempat kejadian perkara.

2. Memiliki tiga orang anak

IDN Times/Fitria Madia

Dedi diketahui tinggal di sebuah rumah kos dengan istri dan ketiga anaknya. Kepala Sub Bagian Humas Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Polisi Cynthia Dewi mengatakan bahwa ketiga anak Dedi tersebut telah putus sekolah. Mereka menghabiskan banyak waktunya dengan bermain di area tempat tinggal. 

Kondisi ini juga mirip dengan terduga teroris Surabaya lainnya. Mereka rata-rata memiliki tiga hingga empat anak yang putus sekolah. Kepada para tetangga, mereka mengaku menerapkan home schooling kepada anak mereka.

Baca juga: Usai Baku Tembak Densus vs Teroris, 1 Jenazah Tiba di RS Bhayangkara

3. Bekerja serabutan

IDN Times/Fitria Madia

Beberapa warga yang ditemui di sekitar Jl. Sikatan mengatakan bahwa Dedi tidak memiliki pekerjaan yang jelas. Sebagian warga mengatakan bahwa Dedi sering menjajakan roti. Namun tetangga lain menyebut bahwa Dedi sempat bekerja di sebuah pabrik, bahkan tukang las.

Baca juga: Baku Tembak dengan Polisi di Surabaya, Satu Terduga Teroris Tewas

 

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya