Cegah Kecurangan Pemilu, Partai politik Harus Edukasi Saksi
Saksi jadi bagian penting dalam pelaksanaan Pemilu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Artikel ini merupakan jawaban dari pertanyaan terpilih yang masuk ke fitur #MillennialsMemilih by IDN Times. Bagi pembaca yang punya pertanyaan seputar Pilpres 2019, bisa langsung tanyakan kepada redaksi IDN Times.
Jakarta, IDN Times - Partai politik (parpol) tidak hanya harus memprioritaskan anggota yang akan dicalonkan dalam Pemilihan Umum (pemilu) 2019. Namun, juga memberikan edukasi kepada saksi-saksi yang akan turun ke masyarakat dalam pelaksanaan pemilu.
Hal ini diperlukan untuk menghindari tindak kecurangan yang terjadi di lapangan. Hal ini disampaikan oleh Pengajar Ilmu Politik Universitas Indonesia Valina Singka Subekti dalam acara diskusi yang diselenggarakan oleh Polmark Indonesia di Hotel Veranda, Jakarta, Selasa (18/9).
“(yang perlu diperhatikan) itu saksinya. Jadi parpol harus mengedukasi saksi yang bakal bertugas di TPS,” ujar Valina.
1. Parpol harus mengedukasi saksi
Tingkat kecurangan pada pemilu banyak terjadi di level paling bawah, sehingga perlu untuk memberikan bekal kepada saksi-saksi yang akan bertugas langsung di lapangan, yaitu TPS. Saksi sendiri nantinya bertanggung jawab untuk memegang data terkait dengan suara paslon.
“Jadi parpol perlu mengedukasi saksi mengenai apa tugas-tugasnya dalam pemilu nanti. Mulai dari TPS, PPPK sampai di tingkat kabupaten. Kalau di TPS okelah masih terbuka, tapi kadang-kadang saksi juga tidak mengerti mereka harus pegang dokumen yang mana, jadi harus dokumen otentik soal suara. Itu yang mesti dipegang oleh saksi. Dan itu nantinya akan dibawa ke PPK,” katanya.
Baca Juga: Eks Napi Boleh Nyaleg, KPU Tagih Komitmen Parpol Berantas Korupsi
Baca Juga: KPU Targetkan Angka Partisipasi Pemilu 2019 Capai 77 Persen