TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Angka Kematian Akibat COVID-19 di Indonesia Tinggi, Ini 3 Sebabnya

Pahami betul setiap poinnya, ya! Tetap waspada!

Petugas pemakaman menurunkan peti jenazah pasien COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Senin (30/3/2020). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Jakarta, IDN Times - Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Dokter Dewi Nur Aisyah mengatakan, kebanyakan masyarakat Indonesia baru pergi mengecek kondisi ke fasilitas pelayanan kesehatan pada saat kondisi tubuh sudah memburuk. Hal itulah yang menjadi potensi penyebab kematian pada kasus COVID-19 di Indonesia tinggi.

"Ketika kondisi sudah memburuk baru datang ke rumah sakit, apalagi rumah sakitnya penuh atau banyak yang datang, dipastikan agak sulit untuk (pihak rumah sakit menentukan) mana yang diprioritaskan," ujarnya pada acara "Diskusi dalam Angka: Melihat Fatalitas COVID-19" melalui streaming YouTube BNPB Indonesia, Rabu (5/7/2020).

Baca Juga: Jokowi: Angka Kematian Akibat COVID-19 di RI Lampaui Rataan Global

1. Indonesia memiliki double burden atau beban ganda dengan adanya penyakit menular dan tidak menular

Ilustrasi pemakaman jenazah COVID-19 (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Selanjutnya, potensi penyebab kematian akibat COVID-19 di Indonesia adalah double burden atau beban ganda dengan adanya penyakit menular dan tidak menular. Sehingga, masyarakat Indonesia memiliki ancaman dengan dua tipe penyakit tersebut.

"Banyak masyarakat Indonesia memiliki penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes melitus, dan lain-lain. Hal itu merupakan faktor komorbid pasien COVID-19 yang dapat memperburuk kondisi pasien," tuturnya.

2. Kesediaan fasilitas kesehatan yang masih harus ditingkatkan

Seperti pemakaman umumnya yang menggunakan peti, proses memasukan peti ke dalam liang lahat juga menggunakan alat bantu berupa tali tambang. IDN Times/Candra Irawan

Dewi mengatakan, hal selanjutnya yang menjadi potensi penyebab kematian akibat COVID-19 di Indonesia adalah kesediaan fasilitas kesehatan. Indonesia masih memiliki PR terkait peningkatan alat kesehatan hingga sumber daya manusia (SDM).

"Pemda harus memastikan jumlah tempat tidur RS rujukan kamar ICU dan SDM nakes cukup untuk memberikan pelayanan yang cepat dan tidak telat," ujar.

3. 10 kabupaten/kota dengan jumlah kasus kematian COVID-19 tertinggi

Sebelum dikubur dengan tanah, peti jenazah tersebut dilapisi dengan papan kayu. IDN Times/Candra Irawan

Berikut ini 10 kabupaten/kota dengan jumlah kasus kematian akibat COVID-19 tertinggi per 2 Agustus 2020:

1. Surabaya 790
2. Semarang 328
3. Makassar 226
4. Jakarta Pusat 207
5. Jakarta Timur 117
6. Jakarta Barat 162
7. Jakarta Selatan 156
8. Kabupaten Sidoarjo 140
9. Jakarta Utara 127
10. Banjarmasin 125

Baca Juga: Waspada! Surabaya dan Semarang Punya Kasus Kematian COVID-19 Tertinggi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya