TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ada di Jalur Sesar Aktif, Gempa Ancam Megaproyek Bukit Algoritma

Wilayah Bukit Algoritma dekat dengan jalur sesar aktif

Ilustrasi gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah menggaungkan megaproyek Bukit Algoritma sebagai Silicon Valley versi Indonesia. Hal itu diinisiasi oleh Kiniku Bintang Raya KSO dan dibangun oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang konstruksi PT Amarta Karya (AMKA).

Bukit Algoritma rencananya berlokasi di Cikidang dan Cibadak, Sukabumi. Usut punya usut, ternyata wilayah tersebut merupakan daerah rawan gempa, loh. Berikut penjelasannya.

Baca Juga: Ternyata Ini Asal Mula Rencana Proyek Bukit Algoritma

1. Sesar Citarik adalah salah satu struktur aktif di Jawa Barat

Jalur Sesar Citarik (Dok. BMKG)

Melalui peta gempa bumi BMKG, IDN Times menemukan Cikidang dan Cibadak berada dekat dengan jalur sesar Citarik. Sesar Citarik adalah salah satu dari beberapa struktur aktif di Jawa Barat.

"Struktur aktif di Jawa Barat terdiri dari Sesar Baribis, Lembang, Garsela, Cipamingkis, Cimandiri, Citarik, dan mikro lainnya yang belum terindentifikasi serta terpetakan," ujar Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhammad Sadly pada, Jumat (20/11/2020) lalu.

2. Sukabumi adalah daerah rawan gempa

Gempa Bumi Sukabumi (Dok. BNPB)

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono, membenarkan Sukabumi adalah daerah rawan gempa. Daryono menjelaskan, hal tersebut sesuai dengan rekam sejarah gempa merusaknya.

"Sukabumi dilintasi jalur sesar aktif Cimandiri dan Citarik, tetapi boleh saja dibangun. Terpenting struktur bangunannya tahan gempa dan mengacu building code, sehingga dapat mengurangi risiko jika terjadi gempa," ujarnya kepada IDN Times, Selasa (13/4/2021).

Baca Juga: Investor Asing Sudah Tertarik Berinvestasi di Bukit Algoritma

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya