TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Darmizal hingga Moeldoko, Bursa Calon Ketum Demokrat Membengkak 9 Nama

Moeldoko diyakini akan geser AHY dari kursi ketum

Kepala Staf Presiden Moeldoko (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Jakarta, IDN Times - Politikus sekaligus pendiri Partai Demokrat Hengky Luntungan menyatakan, kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat dihadiri 387 DPC dengan total 1.500 kader. Bukan hanya itu, Hengky juga mengatakan setidaknya ada sembilan nama yang masuk ke dalam bursa calon ketua umum.

"Ada sembilan nama yang masuk bursa calon ketua umum. (Terdiri dari) Hengky Luntungan, Yahya Sacawiria, Anton Rifai, Tri Yulianto, Darmizal, Moeldoko, Jhoni Allen, Marbun, Marzuki Ali, Hasan Noor Hasani," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Jumat (5/3/2021).

Baca Juga: Ikuti KLB, Para Kader Demokrat yang Dipecat Sudah di Sumut

1. Ada lima nama yang paling kuat akan menduduki kursi ketum

Ketum Partai Demokrat AHY bersama dengan jajaran Partai Demokrat lainnya berjalan bersama memasuki Kantor Fraksi Partai Demokrat (FDP) pada Kamis, 6 Agustus 2020 (Instagram.com/agusyudhoyono)

Namun, Hengky menyatakan, terdapat lima dari sembilan nama terkuat untuk menduduki kursi Ketua Umum Partai Demokrat untuk menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Salah satu nama yaitu, dirinya sendiri.

"Hengky Luntungan, Jhoni Allen Marbun, Marzuki Ali, Tri Yulianto, Moeldoko," katanya.

"Bisa mengerucut lagi," lanjut dia.

2. Moeldoko diyakini gantikan AHY jadi Ketum Demokrat

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Selain itu, Eks Kader Partai Demokrat Darmizal sudah memegang satu nama yang ia yakini sebagai pengganti AHY. Nama tersebut yaitu, Moeldoko.

"Suara yang diberikan kemungkinan akan menjadi suara mayoritas kader," katanya.

Menanggapi pelaksanaan KLB, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, 1.200 orang itu bukan pemilik suara yang sah.

"Padahal, kenyataannya, yang hadir bukanlah pemilik suara. Melainkan hanya kader atau mantan kader yang dibuat seakan-akan pemilik suara sah dan mewakili kota, kabupaten, atau provinsi tertentu," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Jumat (5/3/2021).

Baca Juga: Demokrat: Yang Hadiri KLB Bukan Pemilik Suara Sah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya