TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dilema Benny Mamoto Ikut Periksa Seniornya di Polri Dalam Perkara BNI

Komjen Suyitno ikut terima suap di kasus pembobolan BNI

(Eks ketua tim penyidik kasus BNI Irjen (Purn) Benny Mamoto) IDN Times/Panji Galih

Jakarta, IDN Times – Mantan jenderal di kepolisian, Irjen (Purn) Benny Mamoto mengatakan menjadi ketua tim penyidik perkara pembobolan BNI menjadi kasus paling berat yang pernah ia tangani dalam hidupnya. Sebab, ada beberapa seniornya di korps Bhayangkari yang ikut terlibat perkara tersebut. Termasuk, salah satu di antaranya eks Wakil Kepala Bareskrim Komjen (Purn) Suyitno Landung. 

Di pengadilan, Suyitno mengaku telah menerima mobil Nisan X-trail dari salah satu tersangka lain di perkara pembobolan BNI bernama Ishak. 

“Tetapi prinsip saya sepanjang kita profesional, kita tetap hormat kepada senior dan sebagainya ya menurut saya semua berjalan dengan baik,” ungkap Benny ketika berbicara di program Ngobrol Seru by IDN Times, pada Jumat (10/7/2020).

Lalu, apa dampaknya ke institusi Polri ketika terungkap salah satu petingginya justru ikut terseret menerima suap dalam perkara pembobolan BNI?

Baca Juga: Menkum HAM Berhasil Bawa Pulang Buronan Pembobolan BNI dari Serbia

1. Kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri menurun

Benny Mamoto sebagai pembicara dalam Ngobrol Seru by IDN Times pada Jumat (10/7/2020) dengan Tema "Melacak Pembobolan BNI Senilai Rp 1,7 Triliun" (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Selain Suyitno, ada satu jenderal Polri lainnya yang ikut dijadikan tersangka karena menerima suap sehingga menyebabkan terpidana Adrian Woworuntu lepas. Ia adalah Eks Direktur II Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol (Purn) Samuel Ismoko.

Benny mengakui dengan adanya nama-nama petinggi Polri yang terkait kasus pembobolan BNI menyebabkan tingkat kepercayaan terhadap institusi itu menurun drastis. Polri mulai mengendus ada yang tidak beres dalam penanganan kasus pembobolan BNI pada 2003 lalu karena terdapat beberapa langkah yang tidak dilakukan secara maksimal. 

“Kebijakan yang aneh, harusnya begini kok tidak itu semua ketika kami menginventarisir memotret kasus yang tidak berjalan. Di situ lah kita ketemu,” tuturnya.

2. Benny memeriksa seniornya eks Wakabareskrim Suyitno Landung dengan tetap profesional

(Eks Wakabareskrim Komjen (Purn) Sulistyo Landung) www.abc.net.au

Benny mengisahkan ketika saat itu memeriksa seniornya yakni eks Wakil Kepala Bareskrim Komjen (Purn) Suyitno Landung. Ia mengatakan kendati Suyitno adalah seniornya, tetapi ia tetap bersikap profesional dan tetap sopan. 

“Memang terkadang terjadi perdebatan. Kami pun dalam hal meng-counter jawaban tetap menjaga sopan santun, bahkan ketika sempat menolak tanda tangan, semuanya dilakukan dengan sabar," tuturnya.

Baca Juga: Yasonna: Pengacara Maria Pauline Sempat Mencoba Suap Otoritas Serbia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya