Fakta-fakta Gempa M 4,0 yang Guncang Kabupaten Bandung dan Garut
Gempa itu diakibatkan oleh aktivitas sesar garsela
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kabupaten Bandung dan Garut, Jawa Barat, diguncang gempa tektonik pada Minggu 1 November 2020 kemarin. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa tersebut berkekuatan 4,0. Episenternya berada di koordinat 7,20 LS dan 107,60 BT, tepatnya 21 km arah tenggara Kabupaten Bandung dengan kedalaman 5 km.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, gempa itu dirasakan di Pengalengan dengan intensitas III MMI atau guncangan dirasakan seakan-akan ada truk berlalu.
"Beberapa warga di Pengalengan sempat lari berhamburan keluar rumah karena terkejut akibat adanya guncangan yang terjadi secara tiba-tiba," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Senin (2/11/2020).
Guncangan juga dirasakan di Ciparay, Majalaya, Baleendah, Soreang dan Parompong dengan intensitas II MMI yang membuat benda-benda ringan digantung bergoyang.
Berikut penjelasan Daryono soal fakta-fakta tentang gempa bumi yang berjenis shallow crustal earthquake tersebut.
Baca Juga: BMKG Ungkap 5 Fakta Gempa Selatan Jawa Barat pada 25 Oktober 2020
1. Gempa tersebut diakibatkan oleh aktivitas sesar garsela
Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang mengguncang Kabupaten Bandung dan Garut itu merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar Garut Selatan (Garsela).
"Sesar garsela merupakan salah satu struktur sesar yang paling aktif di Jawa Barat, sehingga patut diwaspadai. Kewaspadaan terhadap adanya sesar aktif ini dinilai perlu menjadi perhatian semua pihak," jelasnya.
BMKG mencatat, sejak 2008, terungkap adanya klaster aktivitas kegempaan di zona sesar tersebut yang mengindikasikan bahwa sesar garsela memang merupakan sesar aktif.
Baca Juga: Hal-hal yang Perlu Kamu Lakukan saat Terjadi Gempa