TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kabar Baik! 77 Ribu Orang Berhasil Sembuh dari COVID-19 di Indonesia

Tapi, 5.593 orang lainnya meninggal karena COVID-19

Seorang tenaga kesehatan melambaikan tangan sebelum memberikan makanan kepada pasien positif COVID-19 di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Bandung, Jawa Barat, Senin (13/7/2020) (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 merilis data perkembangan COVID-19 di Indonesia per Jumat (7/8/2020). Terjadi penambahan 1.912 kasus sembuh COVID-19 hari ini. Dengan demikian total pasien yang sembuh dari COVID-19 tembus 77.557 kasus.

Dengan demikian, tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Indonesia mencapai 63,9 persen dari total kasus yang mencapai 121.226.

Baca Juga: WHO: Sosialisasikan Vaksin COVID-19 dari Sekarang agar Tidak Ditolak! 

1. 5.593 orang di Indonesia meninggal karena COVID-19

Ilustrasi. Pemakaman korban COVID-19. ANTARA FOTO/Ampelsa

Satgas COVID-19 juga melaporkan, jumlah pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia 5.593 kasus. Angka tersebut muncul karena ada penambahan kasus meninggal sebanyak 72 orang.

Dengan demikian, tingkat kematian akibat COVID-19 di Indonesia mencapai 4,6 persen dari total kasus. 

2. Telah terbukti, COVID-19 menular secara airborne

Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan penyebaran virus COVID-19 dapat melalui udara dan hal itu melalui bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19) bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airborne. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Baca Juga: Data Lengkap COVID-19 di Indonesia per Jumat 7 Agustus 2020 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya