TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus COVID-19 Jakarta Tinggi, PAN Dukung Lockdown Akhir Pekan

Kamu setuju ada PPKM dan lockdown?

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Jakarta, IDN Times - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PAN Lukmanul Hakim, mendukung wacana pemberlakuan lockdown pada akhir pekan untuk memutus rantai penularan COVID-19 di Ibu Kota. Menurutnya, perlu ada terobosan untuk meredam kasus positif virus corona yang terus melonjak.

"Mohon diperhatikan, per kemarin ada 3.567 kasus positif baru di DKI. Jadi totalnya sudah lebih 280 ribu kasus. Gak akan selesai kalau begini-begini saja. Harus ada terobosan aturan," kata Lukmanul dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (4/2/2021).

Baca Juga: Arahan Jokowi Target 2 Pekan Susun Rencana Vaksin hingga Mini Lockdown

1. Lockdown akhir pekan harus disertai penegakan hukum

Ilustrasi PPKM. Dok. IDN Times/bt

Anggota Komisi A DPRD DKI ini mengatakan, lockdown akhir pekan dibutuhkan karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak efektif. Belajar dari pengalaman PPKM, Lukmanul meminta agar lockdown akhir pekan disertai dengan penegakan hukum.

"Pokoknya harus tegas, selama Sabtu-Minggu, warga tidak boleh keluar rumah kecuali untuk urusan mendesak. Ini penting, karena weekend memang periode yang paling tinggi mobilitas warganya," ujarnya.

2. Walaupun lockdown akhir pekan, PPKM harus tetap berjalan

Foto udara kendaraan melintas di kawasan Jalan Jendral Sudirman, Jakarta, Sabtu (28/3/2020) (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Walaupun lockdownd akhir pekan, Lukman berpendapat, PPKM harus tetap diberlakukan. Sehingga, dua kebijakan itu bisa saling melengkapi untuk mencapai sasaran yang diinginkan.

"PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) harus tetap ada. Jadi di hari kerja masyarakat dibatasi dengan PSBB, Sabtu-Minggu tambah diperketat lagi dengan lockdown akhir pekan," kata dia.

Baca Juga: Usulan Pemberlakuan Lockdown Akhir Pekan di DKI Jakarta Dinilai Absurd

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya