Kemenkes Khawatir Makser N95 Langka saat Masa Rentan Karhutla
Polusi udara dari karhutla juga menjadi tantangan baru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dalam konferensi mitigasi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Wiendra Waworuntu mengkhawatirkan kelangkaan masker N95 saat masa rawan karhutla, yang bertepatan dengan wabah COVID-19 di Tanah Air.
Sebab, masker N95 bukan hanya akan digunakan oleh petugas medis, tetapi juga oleh petugas karhutla. Dengan demikian, ia meminta agar seluruh pihak yang menggunakan tipe masker tersebut mengambil langkah cermat.
"Ini kan terjadi setidaknya saat pandemik COVID-19 belum berakhir, perlu dicermati penggunaan masker, akan banyak menggunakan masker, sementara dunia juga berebutan masker," ujarnya dalam konferensi pers mitigasi bencana karhutla oleh BNPB, Jumat (8/5).
Baca Juga: Tetap Terjun ke Lapangan, Ini Strategi Cegah Karhutla saat COVID-19
1. Polusi udara akibat karhutla juga menjadi tantangan bagi Indonesia saat pandemik COVID-19
Selain kelangkaan masker N95, ia juga mengatakan bahwa polusi udara akibat karhutla juga menjadi tantangan bagi Indonesia di masa pandemik COVID-19. Hal itu sesuai dengan penelitian dari Harvard Public Health, yang menjelaskan tentang adanya korelasi antara tingkat kematian dengan tingkat polusi udara di wilayah terdampak COVID-19.
"Tentu perlu kesadaran para petugas kesehatan untuk bisa melakukan atau menangani dengan baik, sehingga tidak akan memburuk keadaan pasien (COVID-19)," ujarnya.
Baca Juga: Memasuki Kemarau, KLHK Fokus Cegah Karhutla saat Pandemik COVID-19