TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ketua MPR Berharap 53 Awak Kapal Selam KRI Nanggala-402 Selamat

Masyarakat diharap tidak termakan hoaks soal hilangnya KRI

KRI Karel Satsuitubun 356 bersiap sandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/4/2021). Sejak KRI Nanggala 402 dinyatakan hilang kontak saat menggelar latihan penembakan rudal di laut utara Bali, sebanyak lima KRI mulai disiagakan di Pelabuhan Tanjung Wangi dan Pangkalan TNI AL Banyuwangi. (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)

Jakarta, IDN Times - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) berharap kapal selam KRI Nanggala-402 bisa segera ditemukan. Ia juga berharap 53 awak yang bertugas juga dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat.

"Sebagai warga bangsa, kita wajib support berbagai usaha yang telah dilakukan tersebut, paling tidak melalui doa, agar misi pencarian dan penyelamatan bisa menghasilkan yang terbaik," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Kamis (22/4/2021).

Baca Juga: Singapura Kirim Bantuan Cari Kapal Selam TNI AL KRI Nanggala-402

1. Masyarakat diminta tidak termakan hoaks soal hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402

Personel penerbang TNI AL menyiapkan Helikopter Bell (HU-4206) yang akan mengangkut Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menuju KRI Dr Soeharso di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (22/4/2021). Panglima TNI bertolak menuju KRI Dr Soeharso untuk memantau langsung operasi pencarian KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di perairan utara Bali sejak Rabu (21/4) kemarin. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Bamsoet yang pernah menjadi ketua DPR ini mengajak masyarakat tidak ikut berspekulasi dan termakan hoaks yang beredar di berbagai media sosial tentang penyebab hilang kontaknya KRI Nanggala 402. Ia meminta agar seluruh pihak menyerahkan upaya pencarian kepada internal TNI AL dan jajaran terkait lainnya. 

"Dari informasi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, KRI Nanggala 402 berada di utara Bali untuk ikut dalam skenario latihan penembakan torpedo. Saat mendapatkan izin menyelam untuk melaksanakan latihan penembakan torpedo, tidak lama langsung hilang kontak. Dugaan sementara, kapal berada di palung, di kedalaman sekitar 700 meter dari permukaan laut," kata Bamsoet.

2. Hasil analisis sementara, KRI Nanggala-402 alami blackout

KRI Hasan Basri 382 disiagakan sebagai bagian dari operasi pencarian KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/4/2021). (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, dari analisis sementara TNI AL, ada kemungkinan kapal mengalami blackout saat menyelam statis. Hal itu membuat kapal tidak terkendali dan tidak dapat melaksanakan prosedur kedaruratan.

"Walaupun sudah berusia sangat tua, KRI Nanggala-402 yang tiba di Indonesia pada tahun 1981 ini, sebelum menggelar latihan di perairan utara Pulau Bali sudah dipastikan dalam kondisi siap berlayar. Terhadap musibah ini, TNI AL pasti akan melakukan penyelidikan lebih dalam tentang penyebabnya," tutur Bamsoet.

"Jika kelak hasilnya karena usia kapal yang sudah uzur, maka Kementerian Pertahanan dan TNI AL harus segera melakukan peremajaan terhadap berbagai kekuatan alutsista TNI. Agar kedepannya kejadian seperti ini tak terulang kembali," lanjutnya.

Baca Juga: Spesifikasi Kapal Selam TNI AL Berusia 40 Tahun yang Hilang di Bali

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya