TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Naik 1.655 Hari Ini, Kasus COVID-19 di Indonesia Nyaris Tembus 90 Ribu

DKI Jakarta jadi provinsi dengan kasus baru terbanyak

Ilustrasi Rapid Test Tim IDN Times. IDN Times/Herka Yanis

Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan per Selasa (21/7/2020), terjadi penambahan 1.655 kasus COVID-19 baru. Dengan demikian total kasus COVID-19 nyaris menyentuh angka 90 ribu yaitu, 89.869.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus baru terbanyak yaitu, 433. Disusul dengan Jawa Timur 283 kasus dan Jawa Tengah 121 kasus.

Baca Juga: [LINIMASA-3] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

1. Sebaran kasus COVID-19 di 34 provinsi Indonesia

Proses para ibu hamil ikuti tes swab PCR di Gelora Pancasila, Selasa (21/7/2020). Dok BPB dan Linmas Kota Surabaya

Virus corona telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. Berikut ini data rincian penyebarannya;

1. Aceh 149 kasus
2. Bali 2.856 kasus
3. Banten 1.693 kasus
4. Bangka Belitung 180 kasus
5. Bengkulu 181 kasus
6. Yogyakarta 465 kasus
7. DKI Jakarta 17.279 kasus
8. Jambi 134 kasus
9. Jawa Barat 5.659 kasus
10. Jawa Tengah 7.407 kasus
11. Jawa Timur 18.828 kasus
12. Kalimantan Barat 359 kasus
13. Kalimantan Timur 964 kasus
14. Kalimantan Tengah 1.412 kasus
15. Kalimantan Selatan 5.083 kasus
16. Kalimantan Utara 217 kasus
17. Kepulauan Riau 345 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 1.777 kasus
19. Sumatera Selatan 3.112 kasus
20. Sumatera Barat 836 kasus
21. Sulawesi Utara 2.000 kasus
22. Sumatera Utara 2.994 kasus
23. Sulawesi Tenggara 671 kasus
24. Sulawesi Selatan 8.257 kasus
25. Sulawesi Tengah 196 kasus
26. Lampung 232 kasus
27. Riau 310 kasus
28. Maluku Utara 1.328 kasus
29. Maluku 998 kasus
30. Papua Barat 371 kasus
31. Papua 2.646 kasus
32. Sulawesi Barat 167 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 137 kasus
34. Gorontalo 616 kasus

Dalam proses verifikasi lapangan 10 kasus.

2. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne

Ilustrasi Ruang Kantor (IDN Times/Besse Fadhilah)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan penyebaran virus COVID-19 dapat melalui udara dan hal itu melalui bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19) bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 14,8 juta orang

Proses para ibu hamil ikuti tes swab PCR di Gelora Pancasila, Selasa (21/7/2020). Dok BPB dan Linmas Kota Surabaya

Mengutip situs worldometers.info, hingga 21 Juli 2020 pukul 12.34 WIB, secara global terdapat 14.860.511 orang terpapar virus corona. Kasus terbanyak masih berada di Amerika Serikat dengan 3.961.556 kasus.

Dari 14,8 juta kasus itu, 613.389 di antaranya meninggal dunia. Sementara pasien yang sembuh mencapai 8.915.174 orang.

Baca Juga: Kasus TBC RI Urutan ke-3 Dunia, Jokowi Ingin Penanganan Mirip COVID-19

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya