TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pulang dari Yogyakarta, 33 Guru MAN 22 Jakbar Positif COVID-19  

Kenapa mereka ke Yogyakarta, ya?

Seorang tenaga kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri lengkap membawa sample tes usap (swab test) COVID-19 milik warga (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 33 guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 22 Jakarta Barat terpapar COVID-19 setelah melakukan perjalanan selama lima hari ke Yogyakarta pada 20-25 November 2020. 

Klaster guru ini terungkap setelah dua orang guru diketahui terpapar COVID-19 pada 28 November 2020. Hasil penelusuran kemudian didapati sejumlah guru lain yang positif COVID-19.

"Pas ada kasus konfirmasi, langsung sekolah kita semprotin. Kita lakukan kewajiban kita untuk tracing dengan data-datanya," kata Camat Palmerah, Firman Ibrahim,  seperti dikutip dari ANTARA, Jumat (4/12/2020). 

Baca Juga: [UPDATE] 10 Negara dengan Kasus Sembuh COVID-19 Tertinggi di Dunia

1. Berawal dari seorang guru yang merasakan gejala COVID-19

Ilustrasi tes swab. (IDN Times/Candra Irawan)

Firman menjelaskan klaster ini terungkap ketika salah seorang guru merasakan tidak enak badan. Ia kemudian melakukan tes swab antigen pada 27 November 2020. Hasilnya  ternyata reaktif.  

"Guru itu merasa tak enak badan setelah perjalanan bersama para guru lainnya selama lima hari (20-25 November 2020),” ujar Firman.

2. Hasil tracing mengejutkan

Ilustrasi Swab Test. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Hasil tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan tracing pada guru-guru lain. Tes PCR massal terhadap para guru pun digelar. Hasilnya, empat guru lain yang melakukan tes usap pada 28 November 2020, dinyatakan positif COVID-19. 

"Lalu pada Kamis (30 November 2020), 16 guru terkonfirmasi positif COVID-19, setelah tes usap," kata Firman. 

3. Sebanyak 33 guru yang positif COVID-19, 3 guru masih menunggu hasil tes

Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Saat ini pemeriksaan COVID-19 telah dilakukan kepada 43 guru. Dari jumlah tersebut, 33 di antaranya positif COVID-19 dan tujuh orang dinyatakan negatif. Sementara tiga guru lain masih menunggu hasil tes.

“Kami juga kini masih menunggu hasil ketiga guru,” ungkap Firman.

Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut, Firman memerintahkan lurah dan petugas kecamatan untuk sosialisasi, meminta warga meningkatkan protokol kesehatan dan, penyemprotan disinfektan dilakukan di areal sekolah.

Baca Juga: Begini Upaya Rekayasa Pemerintah Jika Terjadi Lonjakan Kasus COVID-19

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya