TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan Sumsel Dibubarkan, 46 Orang Ditangkap

Sebanyak 106 juta liter air habis untuk karhutla

IDN Times/Istimewa

Jakarta, IDN Times - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Iriyansyah menutup Satgas Gabungan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), karena udara di wilayah Sumatera Selatan kini bebas asap.

"Selain itu, jarak pandang sudah lebih dari 10 Km, dan ISPU di bawah 50," sebut Iriyansyah, dalam keterangan tertulis, Minggu (1/12). 

Pada acara penutupan ini, segenap tim Satgas mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sumsel dan BNPB Sumsel. Iriyansyah menyebutkan, segala kekurangan yang terjadi saat tugas berlangsung akan menjadi bahan evaluasi.

1. Kepala BNPB ucapkan terima kasih kepada tim Satgas Karhutla Sumsel karena telah selamatkan Bumi Sriwijaya

(Ilustrasi) IDN Times/BNPB

Kepala BNPB Doni Monardo yang turut hadir dalam acara penutupan Satgas Karhutla Sumsel mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menyelamatkan bumi Sriwijaya.

"Terima kasih telah selamatkan wilayah Sumsel dari kebakaran hutan dan lahan, karena bencana adalah urusan bersama," ujar dia.

Baca Juga: Total Ganti Rugi Kasus Karhutla yang Inkrah Capai Rp315 Triliun

2. Kepala BNPB mengingatkan dua cara menghindari kebakaran hutan dan lahan

(Ilustrasi) ANTARA FOTO/Rony Muharrman

Dalam pidatonya, Doni mengingatkan kembali dua cara mengatasi kebakaran hutan dan lahan. "Yang pertama mengubah perilaku seperti peningkatan ekonomi masyarakat dan imbauan dari pemuka agama atau pemuka masyarakat," tutur dia.

Kedua, Doni melanjutkan, adalah menghindari terjadinya kebakaran hutan dan lahan yaitu, jangan membiarkan lahan gambut kering dan mengembalikan hakikat gambut yakni basah, berair, dan rawa.

Doni juga berpesan kasus kebakaran hutan dan lahan tidak boleh lagi terjadi. "Caranya, adanya sosialisasi kepada masyarakat, lalu hidup bersama mereka dan membuka lapangan kerja," kata dia. 

3. Ada 11.310 petugas gabungan terlibat dan 106 juta liter air untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Sumsel

ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Dansatgas yang juga Danrem 044/Gapo Garuda Dempo Kolonel Arh Sonny Septiono mengatakan, selama terjadi kebakaran hutan dan lahan di Sumsel, tercatat ada 11.310 petugas gabungan yang terlibat. Selain itu, juga tercatat hotspot atau titik panas tertinggi di Sumsel adalah pada 2015 dengan 27.043 titik.

Pada 2018 terdeteksi 2.081 hotspot dan 2019 sejumlah 17.015 hotspot. "Sudah 106.194.000 liter air untuk pemadaman api dan 115,5 ton penaburan garam TMC untuk hujan buatan," kata dia.

4. Sebanyak 46 orang telah ditangkap karena sebabkan kebakaran hutan dan lahan di Sumsel

(Ilustrasi) ANTARA FOTO/Rony Muharrman

Sonny juga memaparkan, sebanyak 46 orang ditangkap karena diduga menjadi oknum di balik kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumsel. 

"Total 312 desa yang terjadi karhutla dengan upaya sosialisasi, giat patroli, pemadaman darat dan udara, sekat, pembasahan, sumur bor, tim PPRC, melaksanakan gakkum (penegakan hukum), doa dan salat istisqa, TMC, serta penguatan media," kata dia.

Sonny mengatakan, selama menjalani tugas keadaan berjalan dengan aman dan terkendali. "Permasalahan serta kendala di lapangan dapat diselesaikan melalui koordinasi yang intensif antara instansi terkait," ucap dia. 

Baca Juga: Kebakaran Hutan dan Lahan Selalu Terjadi, Siapa yang Salah?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya