TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[UPDATE] Alhamdulillah, 72.050 Pasien Berhasil Sembuh dari COVID-19 

Sedangkan, 5.388 orang lainnya meninggal dunia

Ilustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 merilis data perkembangan COVID-19 di Indonesia per Selasa (4/8/2020). Terjadi penambahan 1.813 kasus sembuh COVID-19 hari ini. Dengan demikian total kasus sembuh COVID-19 tembus 72.050.

Dengan demikian, jumlah kasus sembuh tersebut mencapai 62,6 persen dari kasus COVID-19 di Indonesia yang mencapai 115.056.

Baca Juga: Tertarik Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin COVID-19? Ini Syarat-syaratnya

1. Sebanyak 5.388 orang di Indonesia meninggal karena COVID-19

Proses pemakaman jenazah dengan protokol kesehatan COVID-19 (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Satgas COVID-19 juga melaporkan, jumlah pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia 5.388 kasus. Angka tersebut muncul karena ada penambahan kasus meninggal sebanyak 86 orang.

Angka tersebut adalah 4,6 persen dari total kasus COVID-19 di Indonesia.

2. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne

Ilustrasi tenaga medis. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan penyebaran virus COVID-19 dapat melalui udara dan hal itu melalui bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19) bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Baca Juga: [LINIMASA-3] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya