Wapres: Berpikir Sempit Sebabkan Negara Berpenduduk Muslim Tertinggal
Berpikir sempit bisa memunculkan radikalisme
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan cara berpikir sempit adalah penyebab negara mayoritas penduduk Muslim mengalami ketertinggalan, khususnya di sektor ekonomi. Hal itu dikenal sebagai underdeveloped country.
"Hal itu yang menjadi salah satu penyebab mengapa banyak negara berpenduduk Muslim masih tergolong underdeveloped country dan mengalami ketertinggalan dalam bidang ekonomi, pendidikan, iptek, dan bidang lainnya," kata Ma’ruf dalam Seminar Internasional berjudul Membangun Peradaban Islam Berbasis Masjid secara daring, seperti dikutip dari ANTARA, Kamis (11/2/2021).
Baca Juga: Wapres: Wakaf Bisa Capai Rp180 T, tapi Pemanfaatan Masih Terbatas
Ma'ruf mencontohkan perilaku berpikir sempit yang muncul akhir-akhir ini yaitu, adanya kelompok yang menganggap pandemik COVID-19 sebuah konspirasi elite global. Menurutnya, pemikiran tersebut menghambat penanganan pandemik.
Ia menegaskan cara berpikir sempit akan menghambat dan kontraproduktif dalam upaya membangun kembali peradaban Islam.
"Contoh sederhana cara berpikir sempit adalah tidak percaya bahwa COVID-19 adalah nyata atau percaya pada teori-teori konspirasi, tanpa mencoba untuk memahami fenomena dengan akal sehat dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan," ujarnya.
1. Ma'ruf contohkan kelompok yang anggap pandemik COVID-19 konsprirasi
Baca Juga: Kaleidoskop 2020: Sepak Terjang Ma’ruf Amin Selama Menjabat Wapres