TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kota Malang Bentuk Satgas Trauma Healing COVID-19  

Berikan pendampingan pemulihan untuk pasien COVID-19 

Upacara pelantikan satgas trauma healing Pemkot Malang. Dok/istimewa

Malang, IDN Times - Pemerintah Kota Malang membentuk Satgas Trauma Healing untuk mereka yang terdampak COVID-19. Ini merupakan terobosan baru dari Pemkot Malang dalam penanganan COVID-19. Ada beberapa unsur yang berada di dalam Satgas Malang Raya Trauma Healing ini. Mereka antara lain,  Forkopimda Kota Malang ditambah dari unsur komunitas hingga psikolog. Satgas ini sendiri diresmikan pada Rabu (21/7/2021) di Mapolresta Malang Kota.  

1. Berikan pendampingan pada pasien COVID-19

Pelantikan tim satgas trauma healing COVID-19 di Polresta Malang Kota. Dok/istimewa

Salah satu tugas utama dari Satgas Trauma Healing adalah memberikan pendampingan kepada pasien COVID-19, utamanya mereka yang menjalani isolasi mandiri. Pendampingan tersebut berupa pengecekan kondisi pasien baik secara kesehatan fisik juga psikologis. Agar para pasien COVID-19 terutama yang menjalani isolasi mandiri bisa lebih bersemangat dalam proses penyembuhannya. 

"Kami petakan mana yang harus jadi prioritas. Kemudian berikutnya kolaborasikan dengan beberapa inovasi agar target bisa tercapai. Bentuk pendampingannya sendiri nanti bisa secara virtual maupun datang langsung ke lokasi," urai Wali Kota Malang, Sutiaji, Rabu (21/7/2021). 

Baca Juga: Percepat Herd Immunity, Kota Malang Target 14-20 Ribu Vaksin per Hari

2. Bangun literasi pada masyarakat

Tim kepolisian memberikan bantuan kepada Evi Marita dan keluarga selama isolasi mandiri. Dok/Humas Polresta Malang Kota

Selain pendampingan kepada pasien, Satgas Trauma Healing juga berupaya membangun literasi yang lebih baik dengan masyarakat, utamanya dalam hal disiplin protokol kesehatan sebagai bagian dari pencegahan. Pemkot menilai, selama ini masih belum banyak literasi informasi yang berkesinambungan di masyarakat. Justru, masyarakat lebih sering mendapat informasi dari media sosial yang terkadang tak bisa dipertanggung jawabkan. 

"Untuk itu kami ingin membangun literasi informasi yang baik. Termasuk juga bagaimana sebagai orang awam menghadapu saudara atau rekan yang terpapar COVID-19. Serta apa yang harus dilakukan pasca terpapar," kata Sutiaji. 

"Kami ingin bangun kekuatan emosional, bahwa kita mampu menghadapi dan mengatasi semua ini," sambungnya. 

Baca Juga: Begini Strategi Kota Malang Menuju Kota Ramah Lansia

Verified Writer

Alfi Ramadana

Menulis adalah cara untuk mengekspresikan pemikiran

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya