Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Malang, IDN Times - Pandemik COVID-19 membuat pesta pernikahan menjadi tak begitu meriah. Bagaimana tidak, pesta yang biasanya menghadirkan banyak orang, kini harus dibatasi dalam jumlah tertentu. Dampaknya, para pengusaha yang bergerak dibidang wedding organizer, benar-benar terpuruk.
Namun demikian, upaya untuk bangkit coba dilakukan. Salah satunya seperti dilakukan Nendes Kombet (NK), sebuah kafe sekaligus wedding organizer di Malang. Mereka merancang konsep baru untuk pesta pernikahan di masa pandemik.
1. Konsep dasar ruang terbuka
Simulasi pengaturan tamu undangan dengan konsep wedding diruang terbuka. IDN Times/Alfi Ramadana Direktur Operasional NK Kafe, Ipung Widiarko menjelaskan bahwa konsep yang ia tawarkan tersebut memang disesuaikan dengan aturan protokol kesehatan. Penerapan aturan wajib masker, cuci tangan dan jaga jarak menjadi acuan utama.
Konsep dasar yang ditawarkan adalah ruang terbuka. Konsep tersebut diambil agar lebih banyak sirkulasi udara sehingga potensi penularan COVID-19 bisa diminimalisir. "Udara yang terus berganti memungkinkan untuk meminimalisir terjadinya penularan COVID-19," terangnya, Kamis (21/1/2021).
2. Ruang terbuka juga lebih memudahkan pengaturan tamu
Pengaturan kursi tamu pada konsep wedding party terbuka. IDN Times/Alfi Ramadana Selain itu, konsep ruang terbuka memungkinkan wedding organizer untuk bisa mengendalikan keadaan daripada di dalam gedung. Area yang lebih luas juga memudahkan pengaturan jarak bagi tamu undangan yang hadir.
"Kalau di dalam gedung tertutup biasanya waktu yang tersedia lebih terbatas. Sementara kami menawarkan kelonggaran waktu yang lebih fleksible sesuai dengan keinginan dari konsumen," tambahnya.
Baca Juga: 9 DIY dengan Kotak Tisu Kosong, Bisa Jadi Hiasan hingga Organizer
3. Gunakan sistem sesi untuk para tamu
Simulasi seorang tamu sedang mengambil konsumsi dalam acara resepsi pernikahan. IDN Times/Alfi Ramadana Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Untuk mempermudah monitoring pada tamu yang datang, Ipung menyebut bahwa pihaknya bersama dengan sejumlah vendor wedding organizer memiliki konsep tamu per sesi. Hal ini sesuai dengan kelonggaran waktu yang ada.
Ia mencontohkan semisal ada sekitar 200 tamu yang dijadwalkan hadir, maka jumlah tersebut bisa dibagi ke dalam empat atau lima sesi dengan masing-masing sesi terdiri dari 40-50 orang. Pembagian sesi juga bisa didasarkan pada beberapa hal seperti, rekan kerja, teman sekolah, tetangga sekitar rumah, hingga kerabat.
"Aturan per sesi ini juga sekaligus menjadi pembatasan agar tidak ada kerumunan saat para tamu datang," sambungnya.
4. Tetap ada batas maksimal
Mempelai wanita dalam simulasi wedding party dalam masa pandemik. IDN Times/Alfi Ramadana Meski menawarkan konsep yang berbeda, Ipung mengakui bahwa pihaknya tetap menerapkan batas maksimal tamu undangan yaitu 100-150 orang dari total 450 orang yang bisa ditampung. Sementara, untuk konsep lainnya bakal disesuaikan dengan keinginan konsumen.
"Apa yang kami lakukan ini merupakan upaya untuk membangun kepercayaan masyarakat bahwa ada penyedia wedding party yang aman selama pandemik COVID-19. Kalau semisal nanti ada konsumen yang berminat, baru kami akan komunikasikan dengan Satgas COVID-19 mengenai perizinannya serta konsep yang kami tawarkan," katanya.
Baca Juga: Nasib Bisnis Wedding Organizer di Depok Terpuruk Akibat Pandemik