TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Semeru Berstatus Waspada, PVMBG Rekomendasikan agar Jauhi Kawah 

Aktivitas vulkanik Semeru terus meningkat

Kondisi Gunung Semeru pasca ada peningkatan aktivitas vulkanologi. Instagram/bbtnbromotenggersemeru

Malang, IDN Times - Aktivitas Gunung Semeru mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Saat ini status gunung tertinggi di Pulau Jawa itu berstatus waspada level II. Berdasarkan data yang dirilis oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui website magma.esdm.go.id dijelaskan bahwa dalam beberapa gempa letusan, satu kali gempa awan panas, 30 kali gempa guguran dan satu kali gempa harmonik. 

1. Aktivitas tidak diperbolehkan dalam radius satu kilometer

Gunung Semeru. Instagram.com/bbtntenggersemeru

Setelah Semeru berstatus waspada, PVMBG kemudian mengeluarkan dua rekomendasi. Setidaknya Pertama, masyarakat tidak diperbolehkan beraktivitas dalam radius satu kilometer dari puncak dan empat kilometer dari sektor lereng selatan tenggara kawah aktif. 

"Masyarakat juga harus mewaspadai guguran kubah lava di kawah Jonggring Saloko," seperti dikutip dari situs PVMBG, Senin (30/11/2020). 

2. Mei lalu juga terjadi guguran lava sejauh 2,5 kilometer

Kondisi Gunung Semeru sebelum mengalami peningkatan status. Instagram/tnbbromotenggersemeru

Sementara itu, Nia Haerani, Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyatakan, saat ini belum ada peningkatan status Gunung Semeru. Status masih tetap level II waspada. Meskipun kemarin sempat terjadi guguran lava sejauh satu kilometer. 

"Selain kemarin, bulan Mei lalu juga pernah terjadi luncuran dengan jarak 2,5 kilometer," tambahnya. 

3. Terjadi dua jenis letusan

Kondisi Gunung Semeru pasca ada peningkatan aktivitas vulkanologi. Instagram/bbtnbromotenggersemeru

Dalam beberapa waktu terakhir, berdasarkan pantauan, memang terjadi beberapa kali erupsi di puncak Gunung Semeru. Erupsi tersebut terbagi dalam dua jenis. Yang pertama yakni efusif yang berupa aliran lava pijar dari puncak ke lereng. Sementara erupsi kedua berupa ekplosif yakni lontaran beberapa benda dari dalam kawah ke angkasa. 

"Ada juga aktifitas vulkanik yang menghasilkan lontaran batuan pijar," sambungnya. 

Verified Writer

Alfi Ramadana

Menulis adalah cara untuk mengekspresikan pemikiran

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya