Bio Farma Bantu Biaya Produksi, Ini Alokasi Dana Indonesia PASTI BISA
Semua bisa dipertanggungjawabkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nusantics, salah satu perusahaan teknologi genomika anggota Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC19), akan segera menyerahkan prototipe test-kit lokal berjenis qRT-PCR kepada Bio Farma. Nantinya, Bio Farma bersama Indonesia International Institute for Life Sciences (i3L) akan memulai produksi massal qRT-PCR melalui pemanfaatan fasilitas produksi yang dimiliki oleh Bio Farma sendiri, seperti quality control, packaging, dan distribusi.
Tak hanya itu, biaya produksi test-kit sekaligus persediaan sumber daya manusia untuk mendukung proses riset dan inovasi ini akan ditanggung oleh Bio Farma. Apa saja detail yang perlu diketahui?
1. Bio Farma sebagai penanggung jawab produksi massal qRT-PCR buatan anak bangsa
Bersama i3L, Bio Farma akan memproduksi test-kit qRT-PCR berdasarkan desain prototipe test-kit INDONESIA TFRIC19 yang telah dikembangkan oleh Nusantics. Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, menegaskan, “Dengan adanya fasilitas produksi Bio Farma dan kesiapan kami untuk menyiapkan SDM pilihan yang berkompeten di bidangnya, kami percaya bahwa kami dapat membantu proses produksi massal ini. Kapasitas di pabrik Bio Farma di Bandung adalah 15.000 test-kit yang dikemas dalam 600 boks per hari, jadi memadai.”
Ia melanjutkan, “Bio Farma bersedia menanggung biaya proses produksi test-kit sekaligus menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan. SDM yang dipilih tentu hanya anggota Bio Farma yang benar-benar memiliki kompetensi pada bidang biomolekuler.” Itulah mengapa alat ini bisa dibilang 100% produksi putra-putri bangsa Indonesia.