TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Main Film Porno, Selebgram Siskaeee Dibayar Rp10 Juta

Siskaeee merasa dieksploitasi

Selebgram Siskaeee dicecar puluhan pertanyaan seputar keterlibatannya di rumah produksi film pornografi. (IDN Times/Amir Faisol)

Jakarta, IDN Times - Selebgram Siskaeee mengaku mendapatkan bayaran sebesar Rp10 juta, saat membintangi salah satu film pornografi buatan rumah produksi di Jakarta Selatan.

Hal itu diungkapkan Siskaeee usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus sindikat rumah produksi film porno di Polda Metro Jaya, Senin (25/9/2023).

“Dibayar Rp10 juta untuk satu film,” kata Siskaeee.

Kendati demikian, Siskaeee mengatakan, rumah produksi itu tidak menanggung biaya makan, minum, dan tiket pulang pergi Yogyakarta-Jakarta selama menjalani syuting film Kramat Tunggak.

“Soal fee Rp10 juta dari mereka tidak menanggung makan, hotel, dan tiket pp (pulang-pergi) Siska dari Yogya-Jakarta untuk pembuatan film itu,” kata dia.

Baca Juga: Polisi Periksa Selebgram Siskaeee di Kasus Rumah Produksi Film Porno

1. Alasan mau gabung karena naskah awal adalah film religi

Selebgram Siskaeee dicecar puluhan pertanyaan seputar keterlibatannya di rumah produksi film pornografi. (IDN Times/Amir Faisol)

Lebih lanjut, Siskaeee mengaku mau bergabung dalam pembuatan film berjudul Kramat Tunggak itu, karena saat sang sutradara menawarkan film tersebut bernuansa religi.

Dia mengatakan, sinopsis awal film tersebut menceritakan seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) atau pelacur yang bertobat di bulan Ramadan.

“Jadi kenapa saya ngambil film itu, karena saya pikir mungkin ada image yang akan saya ubah sedikit dengan saya berperan di film tersebut. Jadi ya sudah saya ambil saja,” kata dia.

2. Penayangan film tanpa melawati persetujuan talent

Selebgram Siskaeee dicecar puluhan pertanyaan seputar keterlibatannya di rumah produksi film pornografi. (IDN Times/Amir Faisol)

Siskaeee mengatakan, penayangan film itu dilakukan tanpa ada persetujuan para artis. Padahal, dalam perjanjiannya setelah menjalani proses pengeditan, sutradara harus meminta persetujuan para artis untuk memilah mana adegan yang laik untuk tayang.

“Padahal di perjanjian kita para talent itu ada perjanjian sebelum ditayangkan itu, ada minta persetujuan para talent dulu, ada yang boleh ditayangkan atau nggak. Tetap adanya persetujuan,” kata dia.

“Tapi dari pihak PH tidak ada ngomong ini perlu ditayangin? Ini perlu diedit atau tidak?” tuturnya.

Baca Juga: Siskaeee Penuhi Panggilan Polda Metro soal Film Dewasa 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya