TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menpan RB Batal Hapus 2,3 Juta Honorer demi Cegah PHK Massal

Kemenpan RB masih belum menentukan nasib mereka

Menpan RB Azwar Anas meminta tidak ada PHK massal untuk pekerja honorer di lingkungan Kementerian/Lembaga. (IDN Times/Amir Faisol)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Azwar Anas memastikan batal melakukan penghapusan terhadap sebanyak 2,3 juta tenaga honorer pada November 2023 tahun ini.

“Tidak ada PHK massal 2,3 juta ini. Karena kalau 2,3 juta (tenaga honorer) ini kita ada pemberhentian seperti PP yang tadi, maka akan berdampak pada layanan publik dan lain-lain,” kata Azwar Anas di Kemenko PMK, Selasa (12/9/2023).

Baca Juga: Benyamin Pastikan Pemkot Tangsel Tak Hapus Pegawai Honorer

Baca Juga: Honorer Berdemo, Al Muktabar: Ada Sanksi Jika Layanan Terganggu

1. Minta kepala daerah tetap keluarkan anggaran untuk tenaga honorer tahun 2024

Menpan RB Azwar Anas meminta tidak ada PHK massal untuk pekerja honorer di lingkungan Kementerian/Lembaga. (IDN Times/Amir Faisol)

Azwar mengatakan menanggapi arahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo ini Kemenpan RB telah mengeluarkan surat edaran (SE) kepada kepala daerah untuk kembali mengalokasikan anggaran bagi tenaga honorer pada tahun 2024 nanti.

Kendati demikian, Azwar belum menjelaskan nasib 2,3 juta honorer ini akan seperti apa. Kemenpan RB, kata dia, sedang menyusun format untuk nasib pegawai non-ASN ini.

“Formatnya seperti apa, finalnya, kita sedang membahas RUU ASN yang insyaallah bulan depan bisa kita sahkan,” kata dia.

2. Bukan peluang pakai konsep penuh waktu atau paruh waktu

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Briokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Azwar menyinggung salah satu format yang mungkin dapat digunakan, misalnya dengan menerapkan konsep penuh waktu dan/atau paruh waktu terhadap tenaga honorer ini.

“Tentu akan kita cek nanti, oleh karena itu ada usulan yang dibahas, ada konsep penuh waktu dan paruh waktu,” ucapnya.

“Misalnya, teman-teman di satpol pp kan dia nggak harus bekerja dari pagi sampai sore, jangan-jangan seminggu cukup 3 kali atau 4 kali. begitu juga teman-teman cleaning service,” kata dia lagi.

Baca Juga: Demo di Gedung DPR, Honorer Banten Minta Diangkat Jadi PNS

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya