TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

NII Didorong Masuk Jaringan Terorisme, Ada Afiliasi dengan Al Zaytun

Ponpes Al Zaytun secara historis berafiliasi dengan NII

Ponpes Al Zaytun (Instagram/Al Zaytun Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mendorong supaya Negara Islam Indonesia (NII) dimasukkan ke Daftar Terduga Terorisme dan Organisasi Terorisme  (DTTOT).

Direktur Deradikalsisasi BNPT, Ahmad Nurwakhid, mengatakan dengan dimasukkannya NII ke daftar jaringan terorisme, maka negara bisa memiliki kewenangan untuk menjeratnya dengan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

“Karena itulah, melihat dari aspek historis dan ideologi serta gerakannya yang masih ada hingga saat ini, tentu kita mendorong agar NII dimasukkan dalam DTTOT, sehingga bisa dijerat dengan UU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme,” kata Nurwakhid dalam keterangannya, Minggu (9/7/2023).

Baca Juga: Ribuan Santri Ponpes Al Zaytun akan Dibina Kemenag

1. Ponpes Al Zaytun berafiliasi dengan NII

Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang (tengah) berjalan saat akan menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (3/7/2023). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Lebih lanjut, Nurwakhid juga tidak memungkiri secara hostoris ada afiliasi dan keterkaitan antara Al Zaytun dengan gerakan NII. Dia mengatakan pihaknya masih terus melakukan kajian dengan sejumlah stekholder, untuk mendalami adanya afiliasi antara Al Zaytun dengan NII.

“Persoalannya adalah apakah sampai saat ini masih ada, tentu ini masih dalam proses kajian dan pendalaman BNPT bersama dengan stakeholder terkait lainnya”, tutur dia.

Baca Juga: Bareskrim Belum Temukan Dugaan Pencucian Uang Panji Gumilang Al Zaytun

2. NII tak bisa dijerat UU Antiteror

Ilustrasi Aksi Terorisme (IDN Times/Mardya Shakti)

Meski begitu, Nurwakhid mengatakan, BNPT tidak serta merta bisa menjeratnya dengan Undang-Udang Antiteror. Dia menegaskan UU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Nomor 5 Tahun 2018 hanya bisa diterapkan terhadap kelompok atau jaringan radikalisme yang masuk DTTOT, seperti Jamaah Islamiyah (JI), Jamaah Ansharut Daulah (JAD), dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT).

Hingga saat ini, NII belum tercantum dalam DTTOT sebelum mendapatkan ketetapan dari pengadilan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya