TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hari Ketiga PSBB, 2 Bus Pembawa TKI dari Malaysia Masuk ke Sumbar

Warga dari provinsi tetangga masih ramai masuk ke Sumbar

Petugas di Pos Perbatasan Sumbar - Riau tepatnya di Nagari Tanjung Balik, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, kabupaten Limapuluh Kota, sedang mendata seorang pengendara yang hendak masuk ke Sumbar. IDN Times/Andri NH

Padang, IDN Times - Penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona atau COVID-19 di Sumatera Barat, masih belum optimal. Mobilitas dan arus kedatangan warga dari provinsi tetangga, masih terpantau ramai. 

Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, saat meninjau posko check point PSBB di pintu masuk perbatasan Sumbar-Riau, tepatnya di Pos Perbatasan Nagari Tanjung Balik,  Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, menemukan fakta kalau arus kedatangan warga dari Provinsi Riau, pada Kamis (23/3) kemarin, masih cukup tinggi. 

Data per 23 April 2020, tercatat 702 pendatang yang masuk melalui pintu perbatasan di Nagari Tanjung Balik. Nasrul Abit pun meminta seluruh personel yang bertugas di posko perbatasan untuk meningkatkan pengawasan.

Nasrul meminta seluruh pendatang benar-benar dicek, didata bahkan harus ditegaskan untuk isolasi mandiri. Jika tidak mau, mereka akan dibawa ke tempat karantina yang sudah disiapkan.

Baca Juga: Kabar Baik, Total 10 Pasien COVID-19 di Sumbar Sembuh

1. Puluhan TKI dari Malaysia juga sudah masuk

Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit. IDN Times/Andri NH

Tidak hanya itu, menurut Nasrul, ada dua bis penumpang yang mengangkut Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia. Dua bis yang datang dari arah Riau itu, satu tujuan Sumatera Barat dan satu lagi ke Jambi. Meski sempat melintas, namun untuk bis yang mengangkut masyarakat asal Sumbar, dibawa ke tempat karantina di STPDN Baso untuk kemudian menjalani masa karantina selama 14 hari.

“Pagi kemarin itu, ada dua bis isinya TKI dari Malaysia. Seharusnya, penumpang bis tersebut diturunkan sebagian sesuai aturan Penerapan PSBB. Namun kesiapan petugas dan sarana tenda di posko Tanjung Balik ini belum ada. Sekarang, mereka menjalani karantina. Ada 18 tenaga kesehatan yang mengawasi mereka setiap saat,” kata Nasrul , Jumat (24/4). 

2. Pengawasan di pintu masuk sangat penting dan harus diperketat

Suasana di Pos Perbatasan Sumbar-Riau tepatnya di Nagari Tanjung Balik, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, kabupaten Limapuluh Kota. IDN Times/Andri NH

Nasrul menegaskan, pengawasan di pintu-pintu masuk atau kawasan perbatasan antara Sumbar dengan provinsi lain sangat penting. Personel yang bertugas harus mampu mengawasi lebih ketat lagi.

Jika ada kendaraan yang membawa penumpang lebih dari setengah kapasitas yang ada, harus diturunkan. Karena selama masa pemberlakuan PSBB, seluruh kendaraan penumpang hanya boleh mengangkut setengah dari jumlah total kapasitas yang ada.

“Kita ingatkan kepada personel di posko-posko perbatasan, pengawasan yang ada di pintu-pintu masuk, merupakan yang paling penting. Kita harapkan dapat lebih diperketat lagi pengawasannya. Seluruh penumpang wajib dicek dan didata,”ujar Nasrul.

Baca Juga: Wali Kota Padang Libatkan Mubalig 'Timur Tengah' Sosialisasi COVID-19

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya