Kota Bukittinggi Bakal Dirikan RS Darurat COVID-19 di Sekolah
RS dan nakes mulai kewalahan menghadapi lonjakan kasus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bukittinggi, IDN Times - Kota Bukittinggi, Sumatra Barat (Sumbar) mulai kewalahan menghadapi kasus Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang mulai melonjak. Pemerintahan di Bukittinggi pun berencana mendirikan rumah sakit darurat di SMP Negeri 5 untuk menampung pasien terkonfirmasi positif yang bergejala.
“Ada wacana SMP Negeri 5 dijadikan sebagai rumah sakit COVID-19. Tapi itu semua butuh persiapan, mulai dari alat-alat hingga SDM,” kata Ahli Klinis Satuan Gugus Tugas COVID-19 Kota Bukittinggi, dr Deddy Herman, Kamis (15/7/2021).
Deddy mengatakan, pihaknya berharap Pemerintah Kota Bukittinggi dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar segera mengambil langkah tepat untuk mengatasi kondisi ini. Apalagi stok oksigen sudah mulai langka.
Baca Juga: Daftar 19 Titik yang Disekat Selama PPKM Darurat di Sumatra Barat
1. Situasi di Bukittinggi masuk fase seperti jawa dan bali
Deddy menegaskan, pihaknya sudah mulai kewalahan menghadapi lonjakan kasus COVID-19 di daerah itu. Bahkan, ia menyebut kondisinya saat ini sudah seperti Pulau Jawa dan Bali.
Empat unit rumah sakit yakni RS Ahmad Mochtar, RSUD, RS Tentara, dan RS Otak, kondisinya sudah penuh oleh pasien. Butuh tempat cadangan agar bisa merawat pasien. Tempat cadangan itu harus disiapkan untuk menghindari perisitwa pasien yang tidak tertolong.
“Kita juga sedang berkoordinasi dengan Pemprov Sumbar untuk mendapatkan bantuan 100 tempat tidur dan 100 tabung oksigen,” ujarnya.
Baca Juga: Tambah 86 Tempat Tidur, RSUP M Djamil Padang Kekurangan Nakes