Putus Mata Rantai Virus Corona, Pemprov Sumbar Larang Perantau Pulang
Sudah ada 30 pasien dalam pengawasan di Sumatera Barat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Padang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, mengeluarkan surat imbauan khusus bagi perantau Minang menyusul semakin masifnya penyebaran virus corona atau COVID-19 di Indonesia. Surat yang diterbitkan pada Senin (23/3) itu, berisi imbauan kepada seluruh perantau untuk menahan diri tidak pulang ke kampung halaman untuk sementara waktu.
Meski hingga kini belum ada satupun kasus positif COVID-19 yang ditemukan di wilayah Provinsi Sumatera Barat, sejumlah upaya untuk mencegah virus mematikan ini menyebar di Ranah Minang terus dilakukan. Setelah mengoptimalkan sistem pengawasan di Bandara Internasional Minangkabau dan akses masuk di wilayah perbatasan serta penyemprotan cairan disinfektan, kini giliran antisipasi kepulangan para perantau Minang yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: Cegah Virus Corona, Pemkot Padang Tutup 12 Tempat Hiburan dan Wisata
1. Cegah penyebaran virus corona masuk ke Sumatera Barat
Kepala Biro Kerjasama, Pembangunan dan Rantau Provinsi Sumatera Barat Luhur Budianda menyebutkan, imbauan itu dikeluarkan sebagai bentuk upaya mencegah terjadinya penyebaran wabah COVID-19 masuk ke Sumatera Barat.
Imbauan itu kata Luhur, berdasarkan hasil rapat gugus tugas percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Barat yang diselenggarakan pada Senin kemarin.
“Kami mengimbau, kepada seluruh para perantau Minangkabau di manapun berada untuk menunda atau mempertimbangkan kembali rencana pulang ke kampung halaman,” ujar Luhur Budianda.
Menurut Luhur, selain berdasarkan hasil rapat gugus percepatan Penanganan COVID-19, imbauan itu juga berlandaskan Nabi Besar Muhammad SAW yang berbunyi, jika kalian mendengar wabah melanda suatu negeri, maka Jangan kalian memasukinya. Dan jika kalian berada di Daerah wabah itu, janganlah kalian keluar untuk lari darinya. (HR. Bukhrasi dan Muslim).
Baca Juga: Atasi Kelangkaan, Pemprov Sumbar Produksi Hand Sanitizer Sendiri