Menlu Retno: Generasi Muda Harus Jadi Agen Perdamaian
Caranya dimulai dengan mendukung perdamaian di Korea
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan anak muda merupakan alat yang dapat digunakan untuk menghapus hoaks, sikap intoleran dan menyebarkan perdamaian. Hal itu bermula, karena anak muda pun juga kerap menjadi korban dari informasi yang salah, berita hoaks, sikap intoleran dan ujaran kebencian.
"Padahal, kalian lah ini alat untuk membantu negeri untuk menghapus itu semua," ujar Retno ketika berbicara di konferensi mengenai perdamaian dan toleransi bertajuk “ASEAN-IPR Regional Youth Conference on Peace and Tolerance: Building Unity and Common Understanding in Countering Intolerance and Violent Extremism” di Jakarta pada Jumat (19/10).
Melihat ada begitu banyak tantangan, maka generasi muda dapat bekerja sama dengan komunitas dan pemerintah untuk memberantas sikap yang memecah belah tersebut. Maka, dari itu Menlu perempuan pertama Indonesia itu menyebut generasi muda juga dapat menjadi agen perdamaian, toleransi dan pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.
"Jadi, sudah jelas bahwa pemerintah harus terus mendorong dan mendukung generasi muda agar bisa menciptakan toleransi serta pertumbuhan ekonomi di Asia," kata dia lagi.
Lalu, apa lagi yang disampaikan oleh Menlu Retno?
Baca Juga: Menlu Retno: Perempuan Juga Bisa Berkarir Jadi Diplomat
1. Deklarasi kaum muda dalam isu perdamaian
Salah satu yang diharapkan dari konferensi tersebut yakni berupa deklarasi kaum muda ASEAN (ASEAN Youth Declaration) yang akan menyajikan serangkaian rekomendasi dan inisiatif pemuda dalam menangani isu intoleransi, ekstremisme, kekerasan dan membuat komitmen pemuda untuk menyuarakan dan mempromosikan perdamaian di lingkungan sekitarnya.
“Konferensi ini penting untuk meningkatkan keterlibatan kaum muda di kawasan ASEAN dalam rangka mempromosikan budaya perdamaian di lingkungan sekitarnya,” ujar Menlu Retno pada hari ini.
Baca Juga: Dinilai Rasis di Twitter, Kemenlu Minta Dubes RI Fokus Pada Tugasnya